CIREBON (Arrahmah.com) – Sesaat setelah peledakan Masjid Polresta Cirebon, Jum’at (15/4/2011) di dunia maya beredar foto yang diyakini sebagai pelaku peledakan. Foto Sang Bomber ini terlihat jelas, dengan wajah menatap kamera dan baju terkoyak persis di bagian dadanya. Hingga kini identitas Sang Bomber belum diketahui dan jenazahnya telah tiba di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Siapakah dia?
Sang Bomber Berwajah Lembut?
Siapakah Sang Bomber Masjid Polresta Cirebon, Jum’at (15/4/2011) tengah hari? Kapolri usai mengunjungi lokasi ledakan mengatakan bahwa pelaku masihlah sangat muda, yakni berusia sekitar 20-an tahun. Masih menurut Kapolri, pelaku berada di shaff ketiga, dan tingginya sekitar 170 cm. Dari foto Sang Bomber lainnya yang juga beredar di internet, pelaku memang terlihat cukup tinggi dan langsing dengan sebuah kopiah tergeletak di sisi kirinya.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polresta Cirebon, AKP Tri Silayanto mengidentifikasikan Sang Bomber sebagaimana yang dilihatnya.
“Saya lihat tangannya terus memegang perut kemudian meledak. Dia itu pakai jas seperti ustadz-ustadz. Mimik wajahnya tenang dan wajahnya lembut,” Jelasnya.
Kapolresta Cirebon Sasaran Sang Bomber
Foto lain yang juga beredar di dunia maya adalah foto Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco. Foto memperlihatkan seluruh punggung, lengan, dan telinga kiri Kapolresta yang luka berdarah, dan nampak luka bekas serpihan paku yang menancap.
Sang Bomber, sebagaimana pengakuan AKP Tri Silayanto, berdiri menuju shaff kedua dimana posisi itu tepat dibelakang Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco. Blar! Saat khotbah Jum’at, Sang Bomber terlihat menyender di tembok, tidak lurus memangdang mimbar, dan sesaat sebelum bom meledak, pelaku terlihat memegang perutnya.
“Saya tidak curiga. Tetapi orang yang di dalam masjidkan semuanya melihat ke mimbar, kalau si pelaku itu posisinya miring, sepertinya dia melihat situasi. Berbeda sama yang lain yang melihat kea rah mimbar,” jelas Tri.
Saat ini, jenazah Sang Bomber ada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Tidak ada penjagaan ketat di sekitar lingkungan RS Polri tersebut. Jenazah langsung dimasukkan ke kamar mayat RS Polri dengan dibungkus kantong mayat warna kuning. Sekitar 10 petugas polisi dari Polres Jakarta Timur dan Polsek Kramatjati ditugaskan untuk menjaga jezanah Sang Bomber yang hingga kini masih belum diketahui identitasnya.
Wallahu’alam bis showab!
(M Fachry/berbagai sumber/arrahmah.com)