JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengungkapkan sejumlah kesalahan fatal dalam perang melawan terorisme (war on terror) yang dikumandangkan bekas Presiden AS George W Bush.
War on Terror (WOT) yang disebut Din didukung oleh “dua divisi utama” Bush, yakni PM Inggris saat itu Tony Blair dan PM Australia John Howard dan didukung oleh para sekutunya, setidaknya memiliki tiga kesalahan fatal.
Pertama, kata Din, perang mealawan terorisme dilakukan dengan mengatribusi aksi-aksi teror kepada Islam.
“Kedua, melakukan generalisasi, dengan “menggebyah uyah” bahasa Jawanya, seolah-olah (terorisme) itu oleh umat Islam keseluruhan,” kata Din saat menyampaikan sambutan dalam diskusi publik “Memberantas Terorisme Tanpa Teror dan Melanggar HAM” di Auditorium PP Muhamadiyah, Menteng, Jakarta, Kamis sore (11/4/2013).
Sedangkan kesalahan ketiga, adalah upaya stigmatisasi Islam khususnya oleh media massa Barat.
Sayangnya, meski diketahui itu adalah kesalahan fatal, Din mengungkapkan bahwa ketiga hal di atas juga dilakukan di Indonesia.
Din menceritakan, saat Kapolri dijabat oleh Da’i Bachtiar, pernah jajaran Mabes Polri dipimpin Kapolri dengan tim lengkap datang ke Kantor MUI. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa pemberantasan terorisme dilakukan dengan tidak mengaitkan dengan agama dan tidak melakukan perusakan terhadap simbol ajaran Islam.
Sebelumnya, bicara soal terorisme Din juga mengungkapkan sebenarnya tidak ada akar terorisme dalam Islam. Sebab dalam Alquran telah dinyatakan dengan jelas bahwa membunuh satu orang dengan alasan yang tidak dibenarkan sama dengan membunuh seluruh umat manusia.
(suara-islam/arrahmah.com)