JAKARTA (Arrahmah.com) – Inilah sosok inisiator komunitas yahudi, Unggun (Samuel) Dahana, yang akan merayakan kemerdekaan Israel-laknatullah-pada hari sabtu (14/05/2011) di Jakarta. Acara rencana akan digelar di sebuah lapangan di Jakarta Selatan di sebuah tempat yang masih dirahasiakan. Ummat Islam Indonesia ditantang yahudi Israel?
Mengapa rayakan kemerdekaan Israel?
Seluruh ummat Islam faham bahwa yahudi Israel-laknatullah-adalah negara agresor, penjajah, dan pembantai umat Islam di Palestina. Kaum Muslimin tidak akan pernah bisa hidup dengan tenang dan damai sebelum saudaranya sesama Muslim di Palestina juga merasakan ketenangan dan kedamaian, dan hal itu hanya akan terjadi jika yahudi Israel enyah dari bumi Palestina.
Sayangnya, bukan malah membantu saudara Muslimnya di Palestina lepas dari cengkraman yahudi-Israel, Unggun Dahana atau Samuel Dahana, membentuk komunitas yahudi yang berencana merayakan kemerdekaan negara Israel-laknat-tersebut dengan mengibarkan bendera negara penjajah tersebut. Entah apa agama Unggun Dahana ini sebenarnya, meski mengaku beragama kristen (bisa jadi yahudi atau ateis), yang jelas meski telah diancam, pria konyol yang berpose di belakang bendera Israel ini tetap akan menggelar acara tersebut.
Tujuan acara itu, sebagaimana dikatakan Unggun adalah untuk mengakui dan menghormati kedaulatan Israel sebagai negara yahudi. Biadab, sebuah Negara penjajah dan pembantai ummat Islam dihormati dan diakui kedaulatannya. Apakah Unggun memang sengaja menantang ummat Islam Indonesia yang mayoritas Muslim dan menolak eksistensi Israel laknatullah?
Unggun yang mengaku asal Yogya lulusan ITS berusia 48 tahun ini menyatakan selain mengibarkan bendera Israel diiringi lagu kebangsaan Hatikyah, juga akan dibacakan deklarasi kemerdekaan Israel. Pria nekat ini berharap acaranya bisa membuka kontak persahabat antara Indonesia dengan Israel.
“Agar hubungan antara Indonesia dan Israel segera dibuka. Berkatilah Israel dan Indonesia akan diberkati.” Ujarnya yang mengaku bekerja sebagai konsultan migas ini. Siapa mau mengambil keuntungan di balik pengakuan Israel?
Bisnis di balik rayakan kemerdekaan Israel ?
Dalam sebuah SMS yang masuk ke redaksi pagi ini, disampaikan bahwa sudah ada orang Indonesia yang merasakan dan mendapatkan kucuran dana haram dari Israel laknatullah. Abu Rizal Bakrie, pemilik TV One -yang paling agresif menyiarkan liputan tentang teroris- adalah salah satu penerima bantuan kerjasama dagang dengan Israel senilai 450 ribu USD.
Menurut SMS tersebut, berita ini didapatnya dari sumber bernama Benyamin Ketang, Komite Urusan RI-Israel dalam wawancara TV One, Jum’at (13/5/2011) pukul 07.30 WIB pagi tadi. Kalau sudah urusan kucuran dana haram, tidak heran banyak orang halalkan segala urusan, termasuk rayakan kemerdekaan Israel. Astaghfirullah!
Teryata, secara diam-diam Indonesia telah menjalin hubungan kerjasama dan memiliki tim loby di negeri ini. Melalui lembaga bernama Indonesia-Israel Affairs Committe (IIPAC) yang diketuai oleh Benyamin Ketang, lembaga yang didirikan pada 21 Januari 2002 ini menjalankan misi menjalin lobi dengan Israel. Bukan tidak mungkin hasil loby tersebut adalah akan digelarnya acara rayakan kemerdekaan Israel-laknatullah!
IIPAC akan memfasilitasi investor Yahudi dari seluruh dunia untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Komite Urusan Publik Indonesia-Israel ini diyakini akan berperan dalam Pilpres 2014 di Indonesia.
IIPAC memiliki anggaran dasar dan berkedudukan di ibu kota Negara Indonesia dan sesuai dengan kepentingan dan bentuk kerja sama dengan lembaga di luar negeri akan mendirikan perwakilan/representatif di seluruh Indonesia, sesuai dengan hukum undang-undang dan ratifikasi hak asasi internasional Perserikatan Bangsa Bangsa. Jadi, kini Indonesia adalah sahabat Israel?
Kaum Muslimin wajib tolak Israel!
Acara yang akan diselenggarakan Unggun (Samuel) Dahana untuk merayakan kemerdekaan Israel sebenarnya kecil saja, hanya akan dihadiri sekitar 10 orang. Itupun kalau dapat izin dari polisi, mengingat acara ini pasti akan menimbulkan reaksi keras dari ummat Islam yang mencintai saudara Muslimnya di Palestina. Menurutnya panitia sengaja membatasi peserta karena persiapan acara ini kurang matang. Kalau yang di Jakarta hanya simbolis saja, yang di daerah akan digelar acara besar-besaran.
Terlepas apapun penjelasan inisiator acara, Unggun-Samuel-Dahana, kaum Muslimin Indonesia sudah pasti tidak boleh tinggal diam. Kaum Muslimin wajib menolak hubungan apapun dengan kafir penjajah Israel. Tidak ada kata damai dengan Israel sebelum mereka mengembalikan hak tanah Palestina seluruhnya kepada pemiliknya semula, kaum Muslimin di Palestina. Allahu Akbar!
(M Fachry/arrahmah.com)