IDLIB (Arrahmah.com) – Majlis Syura mujahidin Harakah Ahrar Asy-Syam Al-Islamiyah pada hari Rabu (10/9/2014) secara resmi mengangkat Syaikh Abu Jabir sebagai amir baru kelompok tersebut. Pengangkatan dan pembai’atan tersebut terjadi sehari setelah gugurnya puluhan ulama dan komandan Ahrar Asy-Syam.
Akun resmi Jabhah Islamiyah dan situs-situs jihad Suriah pada hari Rabu tersebut langsung merilis video pidato pertama Syaikh Abu Jabir hafizhahullah. Dalam pidato singkat berdurasi 3 menit 12 detik tersebut, Syaikh Abu Jabir berjanji sekaligus menyerukan kepada seluruh mujahidin Ahrar Asy-Syam untuk sabar dan istiqamah dalam melanjutkan jalan jihad yang telah digariskan oleh para ulama dan pemimpin mereka yang telah gugur.
Syaikh Hasyim Abu Jabir akhirnya diangkat sebagai amir umum Ahrar Asy-Syam sehari setelah gugurnya amir pertama dan pendiri Ahrar Asy-Syam, Syaikh Abu Abdillah Al-Hamawi.
Seperti dilaporkan oleh Al-Jazeera, Marshad Al-Jihad Al-Alami dan situs-situs mujahidin Suriah lainnya, Amir Harakah Ahrar Asy-Syam Al-Islamiyah, Syaikh Abu Abdillah Al-Hamawi Hasan Abud dan bersama sekitar 45 orang ulama dan komandan militernya gugur oleh sebuah serangan “gas beracun” saat mereka melakukan pertemuan di kota Raam Hamdan, pinggiran Idlib pada hari Selasa (9/9/2014).
Berikut ini adalah terjemahan pidato pertama Syaikh Abu Jabir tersebut.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Amma ba’du.
Allah Ta’ala berfirman:
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya). (QS. Al-Ahzab [33]: 23)
Wahai umat kami di negeri Syam…
Semoga Allah memberikan belasungkawa yang baik kepada kalian atas gugurnya satu kelompok orang beriman yang berjihad ini, yang tiada henti-hentinya bekerja siang dan malam untuk meninggika kalimat Allah. Mereka adalah pelita-pelita yang menerangi jalan jihad para pemuda kita, di tengah malam gulita yang diselimuti yang menutupi akal dan hati banyak orang, sehingga orang-orang ekstrim menyimpang dari jalan yang lurus dan sebagian orang menjauh dari jalan yang serius.
Semoga Allah melimpahkan kasih sayang-Nya kepada para rekan seperjuangan dan seujian…
Kalian telah membuktikan bahwa kalian adalah para penyeru kepada persatuan dan kesatuan, bukan para penyeru perselisihan dan perpecahan. Kalian telah pergi [gugur] di atas jalan yang kalian berkumpul karenanya. Aku memohon kepada Allah Ta’ala surga untuk kalian. Sungguh telah beruntung perdagangan kalian.
Wahai para mujahidin ksatria-ksatria umat Islam…
Sesungguhnya saudara-saudara kalian dalam kelompok Harakah Ahrar Asy-Syam Al-Islamiyah akan tetap teguh di atas janji mereka kepada kalian, akan tetap menjaga sumpah-sumpah setia mereka kepada kalian. Sangat jauh, sangat jauh, jika angin badai akan menggoyahkan kami atau musibah-musibah melemahkan kami.
Wahai para ksatria Ahrar Asy-Syam…
Semoga Allah memberikan belasungkawa yang baik kepada kalian atas gugurnya saudara-saudara kalian, memberikan pahala yang terbaik atas musibah yang menimpa kalian. Barangsiapa diantara kita terbunuh, maka sesungguhnya ia telah memenuhi perjanjiannya dengan Allah Ta’ala. Adapun barangsiapa yang masih hidup diantara kita, maka sesungguhnya ia telah berjanji untuk melanjutkan perjalanan tanpa merubah-rubah dan mengganti-ganti perjanjian tersebut.
Janganlah ujian berat menggoyahkan kalian, janganlah musibah memecah-belah kalian, karena sesungguhnya kita berperang bukan untuk tokoh-tokoh, namun untuk Rabb tokoh-tokoh. Allah adalah tujuan kita, sementara para komandan [pemimpin] adalah sarana kita. Jika tokoh-tokoh telah gugur, maka di belakang mereka ada tokoh-tokoh lain, dan kalian pun adalah para tokoh.
Maka janganlah kalian lemah harapan, jangan pula sekali-kali hati kalian dimasuki oleh perasaan putus asa, sebab keputus asaan adalah algojo yang ganas.
Maka jangan sekali-kali saya mendapati kelemahan pada jiwa kalian, karena kita telah saling berjanji untuk mengeluarkan cinta dunia dan takut mati dari dalam hati kita, mengisi hati kita dengan cinta kepada Allah dan perjumpaan dengan-Nya, dengan menempuh jalan membela orang-orang yang tertindas dari kalangan putra-putra umat Islam dari setiap thaghut dan orang yang melampaui batas, sampai kita mati sebagaimana kematian para pejuang yang jujur.
Jika Abu Abdillah Al-Hamawi dan rekan-rekannya terbunuh, apa yang akan kita perbuat dengan kehidupan sepeninggal mereka? Bangkitlah kalian untuk memburu kematian sebagaimana yang telah mereka peroleh.
Pembunuhan ini sangat besar dan musibah ini sangat pedih. Namun kita hanya akan mengucapkan perkataan yang membuat Rabb kita ridha. Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Sesungguhnya kami akan tetap menempuh jalan jihad ini, kita akan terus meniti jalan yang telah digariskan oleh saudara-saudara kita dengan untaian kalimat dan cucuran darah mereka. Dan kelak orang-orang yang zalim akan mengetahui tempat kembali seperti apa yang akan mereka peroleh.
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.
(muhib al majdi/arrahmah.com)