MEKKAH (Arrahmah.com) – Banyak pihak yang mulai menyalahkan pengelolaan haji 2015 oleh Kerajaan Arab Saudi. Mereka memanfaatkan insiden yang menelan korban 700-an jiwa jamaah calon haji. Namun sebagian lupa bahwa meninggal di Tanah Suci juga sebuah berkah yang Allah Ta’ala takdirkan secara istimewa, bagaimana pun caranya, sebagaimana dilaporkan Halaal Sri Lanka, Sabtu (26/9/2015).
Terlepas dari fitnah terhadap Pemerintah Saudi, beragam ikhtiar “preventif” telah dilaksanakan untuk menjamin pelaksanaan ibadah Haji 2015 agar membuat jamaah nyaman, tertib dan lancar seperti:
– pemantauan dengan lebih dari 5.000 CCTV
– penjagaan keamanan dengan 100.000 aparat
– penyiapan ratusan ambulan yang siaga 24/7
– penyiapan ratusan pemadam kebakaran yang siaga untuk keadaan darurat
– penyediaan layanan helikopter untuk transportasi darurat
Selain itu, para aparat dan petugas pengelolaan Haji 2015 juga menyediakan berbagai sarana dan layanan bagi jamaah calon haji berupa:
– makanan dan air gratis
– buku bacaan Islam gratis, termasuk Al-Qur’an
– perawatan medis dan obat-obatan gratis
– pengadaan tenda jamaah siap huni
– pengadaan transportasi massal yang nyaman berupa kereta dan bis
Pelayanan prima Askar dan Petugas KSA
Masih banyak jasa petugas yang melayani jamaah haji di bawah Kerajaan Arab Saudi (KSA). Tentu saja sesuatu yang manusiawi apabila masih ada hal yang terjadi di luar kendali mereka sebagai mahluq, namun kita dapat melihat tindakan “korektif” KSA dalam merespon masalah yang terjadi. Maka, atas musibah yang terjadi di Masjidil Haram dan di Mina, kita hendaknya mengucapkan “Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun,” sebab “kita milik Allah dan kepada-Nya lah kita dikembalikan.”
Mari kita belajar menghargai jasa pelayanan para petugas di bawah Pemerintah Arab Saudi dari pengelolaan tahun lalu. Mereka, para Askar Saudi dan petugas lainnya adalah pahlawan yang bekerja dengan ridho meski dicaci pihak-pihak yang memanfaatkan situasi.
Sebagaimana dilaporkan Suara Madinah, Sabtu (26/9), para Askar, baik tentara militer dan polisi Saudi telah membantu jamaah haji dengan segala usaha mereka. Tidur pun sekadarnya, beralaskan lantai tangga demi menghormati para tamu Allah, jamaah calon haji.
Mereka juga menyemprotkan air ke wajah jamaah haji yang kepanasan, diiringi senyum kepada kaum Muslimin. Bahkan ada yang mengangkat nenek-nenek yang sudah tidak mampu naik tangga.
“Ada yang mengangkat anak kecil yang ketiduran.
Ada yang mengantarkan jamaah haji hingga sampai ke tendanya.
Ada yang membantu mencukur kepala jamaah haji yang bertahalul.
Ada yang memakai motor mengantar jamaah haji. Ada yang memberikan topinya ke jamaah haji.
Ada yang meminjamkan Handphone-nya.
Ada yang membagi bagikan makanannya.
Ada yang men-Talqin mereka ketika sakaratul maut.
Ada yang pergi meninggalkan anaknya dan istrinya berminggu minggu karena Tamu Allah.
Ada yang menyolati jamaah yang wafat, kemudian memandikannya, dan menguburkannya.
Ada yang membawa dua kardus air untuk dibagikan ke jamaah haji yang kepanasan.
Ada yang selalu tegak di persimpangan jalan supaya jalur aman bagi jamaah haji.
Ada yang marah dan tegas ketika ada pekerja yang menyelisihi aturan sehingga membahayakan jamaah haji.
Ada yang berdebat karena demi Amannya jamaah haji.
Ada yang menangis karena melihat jamaah haji terinjak-injak,” lansir Suara Madinah.
Di sisi lain, media nasional menjelek-jelekan Arab saudi. Mereka menuduh bahwa KSA tidak peduli akan keamanan, menerapkan sistem pelayanan yang buruk, hingga maksud jahat yang ditunjukkan kepada Raja Salman.
Selain itu, negara Syiah Iran semakin menjadi-jadi memfitnah Negeri yang mengusung Tauhid ini. Padahal menurut hasil penyelidikan dan penuturan para saksi, jamaah merekalah yang lebih ribut dan lebih semerawut dibandingkan jamaah haji Afrika yang lebih sopan.
Meski demikian, walaupun Iran dibantu Rusia dan media media Yahudi, Liberal dan Musyrikin terus memojokkan KSA, namun masyarakat menjadi tahu bahwa, “Itu hanyalah cara Allah agar terbuka sindikat dan perselingkuhan sesama mereka.”
Semoga Pemerintah Saudi dapat meningkatkan pelayanan primanya dalam pelaksanaan ibadah Haji di masa yang akan datang dan dapat mecegah makar para pihak yang ingin berbuat kerusakan di Haramain. (adibahasan/arrahmah.com)