Jakarta (Arrahmah.com) – Sembilan orang tewas dalam ledakan di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, sekitar pukul 07.40 WIB. Bahan peledak ketiga yang belum meledak ditemukan di lantai 18, tepatnya di kamar 1808. Diduga, pelaku penghuni kamar 1808 membawa materi bom secara terpisah.
“Mengapa lolos dari pemeriksaan? Diduga, material bom dibawa terpisah satu per satu,” kata seorang sumber yg dalam perbincangan di Jakarta, Jumat, 17 Juli 2009.
Penghuni kamar 1808 itu ternyata sudah menginap selama dua hari di Hotel JW Marriot. Diduga, pelaku memiliki rekan lain yang mengantarkan material bom ke atas kamar.
“Diduga teman si penghuni kamar membawa materi bom, misalnya seperti bubuk dan lain-lain itu dalam waktu yang berbeda-beda,” ujar sumber tadi.
Alhasil, si penghuni kamar 1808 itu merakit bom di dalam kamar. Kendati demikian, hingga kini belum ada keterangan dari kepolisian terkait pembawaan material bom secara satu per satu.
Sebelumnya, Kepala Satuan Brigadir Mobil (Brimob) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Murad Ismail membenarkan temuan bom di kamar 1808. Namun dia tidak menjelaskan di gedung mana bom itu ditemukan.
“Bom aktif tapi sudah dijinakkan,” kata Murad kepada wartawan siang tadi. Menurut Murad, bom yang telah dijinakkan itu telah dibawa ke Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Jakarta.
Sembilan korban tewas akibat dua ledakan di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Jakarta Selatan. Sebanyak 61 orang korban luka dievakuasi dari lokasi ledakan dan 53 orang diantaranya menjalani rawat inap. Salah satu korban tewas adalah Presiden Direktur PT Holcim, Timothy McKay.(POJ/sedikit editan/vivanews)
*Gambar: Tersangka Pengebom Marriot yg Tertangkap Oleh Kamera Blckberry Salah Seorang Pengunjung