KIEV (Arrahmah.id) — Setelah lima pekan pengeboman, ribuan kematian di kota-kota yang hancur, dan perpindahan lebih dari 10 juta orang di Ukraina dan sekitarnya, apa yang diinginkan Putin guna mengakhiri perang?
Berikut adalah ringkasan dari apa yang mungkin diminta pihak Rusia dalam negosiasi dengan pihak Ukraina yang dilakukan di Turki beberapa hari lalu;
1. Ukraina harus Netral
Rusia ingin meminta Ukraina menuliskan ke dalam konstitusinya sebuah janji supaya tidak pernah bergabung dengan NATO dan menandatangani perjanjian bilateral dengan Rusia guna memperkuat posisi ini.
Beberapa analis meyakini hal ini merupakan “alasan utama” invasi Rusia ke Ukraina, kata Pascal Lottaz, ahli tentang netralitas di Waseda Institute for Advanced Study di Jepang, seperti dilansir Vox (28/3/2022).
2. Demiliterisasi
Rusia dimungkinan akan meminta Ukraina melakukan demiliterisasi, tanpa NATO atau mitra Eropanya.
Tuntutan ini bukanlah membubarkan Ukraina, tetapi memastikan negara itu tidak memiliki senjata ofensif atau nuklir yang dapat mengancam keamanan Rusia – terutama senjata NATO.
3. De-nazifikasi
Rusia sebelumnya telah menyatakan bahwa pemerintah Ukraina dikendalikan oleh kelompok neo-Nazi.
Tuduhan Nazi ini kemungkinan dikaitkan dengan adanya Batalyon Azov, kelompok sayap kanan pasukan Ukraina yang sebagian di antara memiliki ideologi Nazi.
4. Penyerahan Donetsk dan Luhansk
Moskow dipastikan akan menuntut Ukraina menyerahkan kantong-kantong kelompok separatis yang didukung Rusia di dalam wilayah Donetsk dan Luhansk, di lembah sungai Donbas, yang menjadi pusat konflik.
5. Menerima Pencaplokan Krimea
Kemungkinan Rusia juga akan menuntut supaya Ukraina secara resmi menerima pencaplokan wilayah Krimea pada tahun 2014 oleh Rusia.
Apabila Kiev menerima kondisi ini, hal itu akan menjadi kerugian teritorial yang besar bagi Ukraina karena dalam Perjanjian Rusia-Ukraina, pada 1997, Krimea merupakan wilayah Ukraina.
6. Penggunaan Bahasa Rusia
Kremlin juga dapat meminta jaminan bahwa penggunaan bahasa Rusia akan dilindungi di Ukraina.
Sejak konflik dengan Moskow meningkat pada 2014, Ukraina telah membatasi penggunaan bahasa Rusia di negara tersebut.
Bahkan sejak Januari, semua surat kabar dan majalah nasional di Ukraina harus diterbitkan dalam bahasa Ukraina. (hanoum/arrahmah.id)