KARAJ (Arrahmah.com) – “Perpisahan terakhir … mungkin kita bertemu lagi di surga.” Demikian ungkap Hamed Ahmadi, seorang pengkhotbah (da’i) Sunni di Iran. Ia mengucapkan selamat tinggal kepada sesama tahanan Sunni-nya, sebelum dieksekusi pada 4 Maret lalu di Rajai Shahr penjara di Iran. Demikian organisasi Sunni Prisoners Iran melaporkan pada laman Facebooknya, Senin (11/5/2015).
Menurut Sajid Khaleeq Ibrahimkhel dari SPI, “Ia (Hamed) adalah seorang pengkhotbah Sunni di Iran. Ia ditangkap sehubungan dengan kegiatan keagamaan di Juni 2009. Ia dituduh terlibat (bersama dengan pengkhotbah Sunni lainnya) dalam pembunuhan seorang ulama pro-rezim yang tewas pada tanggal 17 September 2009, meskipun fakta bahwa mereka dipenjara pada saat itu!”
Padahal, berdasarkan catatan rezim Iran sendiri menunjukkan bahwa Hamed Ahmadi dan pengkhotbah lainnya berada di tahanan pada saat itu dan tidak mungkin telah terlibat. Mereka akhirnya dibebaskan dari tuduhan ini, tapi kemudian didakwa dengan ‘Moharabeh’ [menantang Allah] melalui kontak dengan kelompok-kelompok oposisi Kurdi]’ dan dijatuhi hukuman mati.
Sejumlah enam pengkhotbah dieksekusi pada tahun 2012, dan sisanya empat, termasuk Hamed Ahmadi, dieksekusi pada tahun 2015.
“Seperti yang Anda lihat, rezim Iran menggunakan alasan apapun untuk mencoba membungkam pengkhotbah Sunni yang vokal,” pungkas Sajid Khaleeq.
Innalillaahi wainna ilaihi raaji’uun. Semoga Allah merahmati saudara-saudara Sunni kita yang didzalimi rezim syiah Iran dengan kesyahidan yang manis. (adibahasan/arrahmah.com)