MEDAN (Arrahmah.com) – Nazir Masjid Al Hasanah Jl Teratai, Medan, Ghofar Ismail (68), menyaksikan langsung saat tentara Paskhas TNI AU Lanud Soewondo merusak rumah warga Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia. Selain merusak rumah dengan membabibuta, pasukan Paskhas juga beberapa kali menembakkan peluru karet ke arah warga.
“Sewaktu saya di masjid, saya lihat anggota TNI AU itu datang. Mereka menghancurkan rumah dan menendang sepeda motor,” kata Ghofar usai dimintai keterangannya oleh Komnas HAM di Yayasan Amal Soleh Jl Cempaka, Jumat (19/8/2016), dikutip dari Tribunmedan.
Saat menyaksikan pengerusakan dan tindakan keji itu, Ghofar pun masuk dan menyalakan mikrofon. Ia meminta TNI AUmundur, dan meminta warga untuk tidak membalas lemparan batu yang dilakukan anggota Paskhas.
“Setelah saya imbau dengan mikrofon, saya keluar. Kemudian beberapa anggota TNI menarik saya,” ungkap Ghofar.
Saat diseret dari halaman masjid, anggota TNI AU memaki-maki korban. Berulangkali, korban dibentak dan diminta membubarkan warga yang tengah berkumpul.
“Saat ditarik, mereka bilang begini, anjing, babi, setan kau. Atur anak buahmu di sana. Setelah saya dipukul, mereka melepaskan saya,” ungkap korban yang mengaku mengalami trauma berat akibat insiden kemarin itu.
Ghofar juga menyebut pasukan TNI AU masuk ke dalam masjid tanpa membuka sepatunya yang kotor.
“Saya tidak tahu alasannya kenapa saya dan anak saya dipukul. Saya juga heran, kenapa kotak infaq pun ikut dihancurkan. Ini benar-benar sangat-sangat kelewatan sekali,” kata pria sepuh ini.
(azm/arrahmah.com)