GILGIT BALTISTAN (Arrahmah.id) — Roti khurba merupakan kuliner khas Pakistan. Roti ini merupakan roti ‘ajaib’ sekaligus spesial karena dapat menahan rasa lapar selama puasa, khususnya puasa Ramadhan bagi masyarakat Pakistan Utara.
Dilansir di Arab News (16/4/2023), setelah shalat Ashar, Fatima membawa kayu dari atap rumahnya di Pakistan utara ke dapurnya dan menyalakan api di bawah kompor hitam besar saat dia bersiap untuk membuat roti lokal yang disebut khurba. Roti ini merupakan makanan pokok Ramadhan di wilayah tersebut.
Di Lembah Khaplu di wilayah Gilgit-Baltistan Pakistan di mana Fatima tinggal, tidak ada makanan sahur pra-puasa yang lengkap tanpa khurba yang dikenal dapat membuat kenyang selama berjam-jam sepanjang hari. Khurba disantap dengan teh asin versi lokal yang disebut payoo chaye.
“Kami selalu makan khurba tapi ini hidangan yang sangat spesial bagi kami selama Ramadhan. Setelah siap, kami menghancurkan khurba (menjadi potongan-potongan) dan kemudian kami mencampurkan mentega atau minyak aprikot ke dalam panci, dan kami memakan campuran tersebut selama sahur,” kata Fatima.
Dia menambahkan bahwa hidangan tersebut sangat sehat.
Mazahir Hussain, seorang pengusaha perhotelan yang berbasis di Khaplu, mengatakan bahwa roti banyak dikonsumsi selama Ramadan dan sebagian besar disiapkan di rumah dan tidak tersedia di pasar.
“Khurba dibuat di rumah, bukan di hotel. Wanita membuat makanan ini di rumah mereka dengan cara tradisional,” ujar dia.
Menurut sejarawan sekalihus penulis lokal, Ghulam Hassan Hassanu, pentingnya khurba adalah jika seseorang makan khurba saat sahur, dia tidak akan merasa lapar untuk waktu yang lama karena ini tidak mudah dicerna.
Dia menambahkan bahwa seseorang bahkan dapat melakukan kerja keras saat berpuasa jika dia telah memakan rotinya. Untuk membuat khurba, tepung terlebih dahulu diayak ke dalam panci kemudian ditambahkan baking soda, garam dan air. Adonan diremas menjadi bola-bola bundar dan diletakkan di atas wajan yang dipanaskan sehingga kehilangan kelembapannya. Kemudian dimasak di atas api.
Hassanu mengatakan bahwa sementara khurba kualitas terbaik dibuat di Lembah Khaplu, roti terkenal juga disiapkan di distrik Kharmang, Shigar, Skardu dan Rondu di wilayah Gilgit-Baltistan. Selain itu juga dibuat di lembah Kargil dan Ladakh (India). Adapun khurba, kata dia, dibuat di setiap tempat tinggal orang-orang Balti–mengacu pada istilah lokal untuk orang-orang etnis Balti dari Gilgit-Baltistan.
Di antara lima jenis roti populer, Hassanu mengatakan yang pertama adalah rgia-rat, diikuti oleh thal-khur, biami-khurba, rxab-khur dan mar-khur. Selama bulan suci Ramadhan, rgia-rat, thal-khur dan biami-khurba telah dianggap sebagai makanan pokok yang penting, tambah sejarawan itu. (hanoum/arrahmah.id)