JAKARTA (Arrahmah.id) — Idul Fitri menjadi hari yang ditunggu-tunggu umat muslim di seluruh dunia setelah berpuasa sebulan penuh. Bagi masyarakat Indonesia, momen ini biasanya dimanfaatkan dengan menyantap kudapan khas Lebaran seperti opor, ketupat, rendang yang disantap bersama keluarga.
Namun tak hanya Indonesia, umat muslim di berbagai negara lain juga merayakan Idulfitri dengan kudapan khas mereka. Lantas, apa saja kuliner khas Idul Fitri di berbagai negara dunia? Berikut beberapa di antaranya dari berbagai sumber;
- Cambaabur, Somalia
Adalah Cambaabur yang merupakan roti khas Idul Fitri yang mirip dengan tekstur injera (sejenis roti datar dari tepung teff), tetapi memiliki bumbu berbeda yang ditambahkan ke dalamnya.
Pada saat Idul Fitri, masyarakat di Somalia biasanya menyajikan roti manis ini dengan taburan gula. Setelah itu mereka juga akan menambahkan yogurt untuk memberi kontras yang tajam.
- Tufahija, Bosnia
Tufahija merupakan hidangan penutup yang dinikmati oleh beberapa warga Bosnia pada perayaan Idul Fitri. Adapun, bahan dasar dari kudapan ini terbuat dari apel rebus yang dibasahi gula dan diisi dengan kenari sehingga menimbulkan citarasa yang khas.
Seringkali, Tufahija juga disajikan dengan rumit dalam gelas individu besar yang diisi sirup dan diberi krim kocok di atasnya. Karena memiliki citarasa manis dan gurih, makanan ini juga sangat digemari masyarakat di Bosnia untuk merayakan Lebaran.
- Manti, Rusia
Bagi masyarakat Indonesia, Manti mungkin mirip dengan pangsit rebus. Namun di Rusia makanan khas Idul Fitri ini biasanya diisi dengan daging domba atau sapi yang dibumbui dengan bumbu dan bentuknya berbeda-beda di setiap wilayah.
Menurut beberapa penelitian, Manti diperkirakan berasal Cina, yang kemudian bertransformasi menjadi makanan tradisional di sana.
- Bolani, Afghanistan
Bolani adalah salah satu hidangan yang dinikmati sepanjang Ramadhan di Afghanistan dan masih disantap saat Idul Fitri. Adapun, kudapan ini biasanya disajikan sebagai lauk atau hidangan pembuka, meski bisa juga dimakan sebagai hidangan utama.
Bolani juga diisi dengan makanan seperti kentang, lentil, atau labu dan dapat disajikan dengan yogurt.
- You Xiang, Cina
Hidangan yang sangat penting dari komunitas Muslim Hui ini terbuat dari adonan bulat goreng yang sering disajikan dengan hidangan berkuah. You Xiang juga memiliki kaitan spiritual bagi komunitas muslim di Cina.
Pasalnya, meski sederhana ada banyak ritual yang terlibat dalam persiapan masakan ini. Misalnya, hanya tetua keluarga yang dapat membuatkan You Xiang dan harus melafalkan Tasmiyah, sebuah kalimat suci Islam, sebelum menggoreng adonan serta ritual lain.
- L’assida, Maroko
L’assida biasanya disajikan pada pagi hari oleh masyarakat Maroko. Adapun, kudapan ini merupakan sejenis bubur manis dan menjadi makanan pokok yang populer di negara kawasan Afrika Utara.
Saat Lebaran tiba L’assida biasanya akan dicampur dengan mentega, madu, kacang-kacangan, dan rempah-rempah. Selain di bulan Syawal makanan ini juga biasa disantap untuk memulai hari sebelum mereka melakukan pesta tagine dan hidangan lezat lain.
- Baklava, Turki
Makanan penutup ini sering dikaitkan dengan masakan Yunani di AS, tetapi asal-usulnya ditengarai berasal dari Kesultanan Ottoman, yang berbasis di Turki modern. Kini, Baklava versi kontemporer banyak diminati di seluruh Syam, Timur Tengah, dan Balkan.
Adapun, Baklava terbuat dari lapisan kue tipis yang disebut phyllo dalam bahasa Yunani dan yufka dalam bahasa Turki. Selanjutnya phyllo akan dilapisi dengan mentega, kacang, sirup, dan terkadang madu. Kue satu ini memiliki tekstur renyah dengan rasa manis.
- Sher Kurma, Asia Selatan
Sheer Khurma adalah puding yang kaya rasa dan lembut dari Asia Selatan. Makanan ini dibuat dengan sejenis mie semolina ekstra halus yang disebut sevayan, yang sering disalah artikan sebagai bihun.
Makanan ini mengandung rempah-rempah seperti kapulaga, kunyit dan terkadang beraroma esensi bunga, seperti air mawar. Sher Kurma merupakan makanan penutup wajib untuk Idul Fitri di Asia Selatan dan selalu diakhiri dengan kacang-kacangan dan buah-buahan kering.
- Kleicha, Irak
Makanan yang menjadi ciri khas Irak dan Arab Saudi ini populer karena merupakan makanan nasional kedua negara tersebut. Makanan ini dihidangkan saat perayaan besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha serta pernikahan atau acara khusus.
Kleicha memiliki variasi bentuk dan isian. Salah satu yang paling populer adalah isian kurma, kacang-kacangan seperti walnut atau pistachio, serta gula dan atau parutan kelapa. Tak hanya itu, Kleivah juga sering ditambahi kapulaga, air bunga mawar, hingga bunga saffron.
- Tagine, Afrika
Tagine adalah salah satu hidangan yang sering disajikan di negara-negara Afrika Utara seperti Maroko dan Aljazair saat Idul Fitri atau perayaan hari-hari besar tiba. Makanan ini secara sepintas mirip semur daging yang dimasak dalam waktu lama. Adapun, biasanya daging yang digunakan adalah domba atau sapi, dengan sayuran dan atau buah-buahan seperti plum dan aprikot.
(hanoum/arrahmah.id)