JAKARTA (Arrahmah.id) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN tengah bersiap memisahkan unit usaha syariah (UUS). Ada tiga opsi yang akan ditempuh, di mana satu di antaranya adalah mengakuisisi bank umum syariah yang sudah ada.
Bank akuisisi tersebut nantinya akan digabungkan dengan BTN Syariah. Dengan demikian UUS milik BTN secara otomatis akan menjadi entitas sendiri.
Direktur Risk Management Bank BTN Setiyo Wibowo mengatakan proses spin off BTN Syariah untuk dijadikan BUS hingga saat ini terus berjalan dengan mempertimbangkan opsi yang paling mudah dan cepat.
Adapun opsi pertama yakni Bank BTN akan mendirikan perusahaan baru atau meminta lisensi baru untuk Bank Umum Syariah.
Opsi kedua yakni melakukan akuisisi BUS yang sudah ada untuk kemudian dilebur dengan BTN Syariah.
Sementara opsi ketiga, sedang dikaji kemungkinan yang paling efisien yang sampai dengan saat ini sedang dalam kajian yang mendalam.
“Kami serius ingin melakukan spin off BTN Syariah yang saat ini kinerjanya sangat bagus. Dengan spin off dan menjadi BUS, kami optimistis kinerja BTN Syariah akan semakin positif dan berkontribusi lebih besar bagi pembiayaan syariah khususnya pembiayaan rumah untuk masyarakat kecil,” ujar Setiyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/8/2023), lansir CNBC Indonesia.
Adapun saat ini ada sekitar 12 BUS yang berdiri di Indonesia. Dari 12 BUS tersebut diantaranya Bank Mega Syariah, BCA Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, Bank Net Syariah, Bank Muamalat, BTPN Syariah, Bank Victoria Syariah, BJB Syariah, Permata Bank Syariah, Bank NTB Syariah, dan Bank Syariah Bukopin.
(ameera/arrahmah.id)