JAKARTA (Arrahmah.id) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak hanya terjadi pada lahan-lahan gambut, melainkan juga di sejumlah gunung.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengakui lebih dari 90 persen karhutla disebabkan faktor manusia. Namun, pada tahun ini diperparah dengan adanya fenomena el nino.
“99 persen itu kejadian karhutla baik di lahan gambut, pemukiman dan pegunungan adalah manusia. Apakah tidak sengaja membuang puntung rokok, unggun yang tidak dijaga dan faktor-faktor lainnya,” kata Abdul lewat tayangannya di Youtube BNPB Indonesia, Selasa (5/9/2023), seperti dilansir CNN Indonesia.
Sejak awal tahun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah mewanti-wanti efek kedatangan fenomena El Nino, salah satunya kebakaran hutan dan lahan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pun meminta para pendaki gunung untuk tidak melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran di wilayah pegunungan.
“Misalnya kita hiking di Jawa itu jangan mudah membuang puntung rokok ya, akan terbakar meskipun bukan lahan gambut,” tuturnya dalam keterangan pada Januari lalu.
Kebakaran di Gunung Bromo
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut karhutla di kawasan Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terjadi sejak Jumat (1/9) pukul 21.00 WIB.
Lokasi tepatnya di savana Kaldera Tengger yang menjadi lokasi destinasi wisata Bromo Tengger Semeru. Hingga saat ini, api belum juga padam.
“[Karhutla] Gunung Bromo hingga saat ini tidak bisa dipadamkan, kami berharap itu bisa dipadamkan,” kata Abdul.
Kebakaran di Gunung Arjuno
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Gunung Arjuno-Welirang, Jawa Timur terus meluas hingga 3.315 hektare per Senin (4/9). Padahal 2 hari sebelumnya atau pada Sabtu (2/9) masih tercatat 1.200 hektare.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim Jumadi mengatakan karhutla terus meluas karena dipengaruhi oleh angin yang kencang.
“Luas lahan yang terbakar cepat meluas karena faktor angin kencang di atas Gunung Arjuno,” ujarnya
Pengelola Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo (Tahura R Soerjo) pun memutuskan menutup semua akses wisata alam di wilayah Gunung Arjuno-Welirang, Jawa Timur sampai waktu yang tidak ditentukan.
Wisata alam yang ditutup sementara itu yakni pendakian Gunung Arjuno-Welirang, pendakian Gunung Pundak, pendakian bukit Watu Jengger, Bukit Semar, Bukit Cendono hingga komplek pemandian air panas Cangar.
Kebakaran di Gunung Welirang
Puncak Gunung Welirang yang berada di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terbakar, pada Senin (4/9) malam. Api yang membakar lahan ilalang kering Puncak Welirang tersebut, berasal dari kebakaran yang terjadi di Gunung Arjuna, Malang.
Jalaran api mencapai radius 5 kilometer. Kebakaran di puncak Gunung Welirang ini merupakan yang kedua kalinya pada tahun 2023.
Kebakaran di Gunung Sumbing
Karhutla juga terjadi di kawasan Gunung Sumbing, tepatnya di di kawasan jalur pendakian Kecamatan Kalikajar, Kecamatan Sapuran dan Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (1/9).
Sebanyak 69 pendaki Gunung Sumbing dievakuasi oleh tim gabungan setelah terjadi karhutla.
Sekretaris BPBD Kabupaten Wonosobo, Bambang Tri P bersama Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan Prasetyopuspito dalam keterangannya menyatakan kebakaran tersebut memang rentan terjadi karena faktor cuaca.
Oleh sebab itu, Bambang mengimbau kepada seluruh masyarakat maupun tim petugas base camp agar lebih waspada dan segera melapor apabila menemukan titik api.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang tinggal di lereng gunung dan para-base camp untuk waspada dan hati-hati mengingat cuaca seperti yang sekarang ini, kemarau panjang sangat rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan,” kata Bambang.
Kebakaran Gunung Gede di Ponorogo
Kebakaran terjadi di hutan Jati di kawasan Gunung Gede Desa Bekare, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Jatim.
Titik lokasi kebakaran disebut semakin luas mencapai 15 hektar. Kebakaran hutan itu merembet hingga ke kawasan hutan Gunung Galak yang berada Desa Galak dan Truneng Kecamatan Slahung.
Kebakaran di Gunung Lawu
Diperkirakan sebanyak 8 hektare hutan dan lahan terbakar di kawasan Gunung Lawu. Kepulan asap tebal yang menyelimuti lereng Gunung Lawu terlihat dari Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, Ngawi, Jawa Timur, sejak Senin (4/9) siang.
Warga dan TNI telah membentuk 12 tim sebagai upaya untuk pemadaman di kawasan cemara dan ekaliptus itu. Namun, pemadaman sulit dilakukan lantaran angin kencang.
Kebakaran di Gunung Andong
Karhutla terjadi pula di Gunung Andong, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Abdul menjelaskan semak belukar, padang rumput hingga pepohonan cemara terbakar di Gunung itu sejak Sabtu (26/8) hingga Jumat (1/9).
Titik api ditemukan di wilayah Desa Toyomerto, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang hingga Kabupaten Pasuruan. (haninmazaya/arrahmah.id)