JAKARTA (Arrahmah.id) — Bulan suci Ramadan tinggal hitungan hari lagi akan dirayakan umat Muslim di seluruh dunia. Perayaan ini biasanya akan isi dengan berbagai tradisi khas yang memperkaya budaya Islam. Setiap negara memiliki cara unik menyambut bulan penuh berkah, dengan festival, serta hidangan berbuka puasa.
- Tradisi Muslim Hui dan Xinjiang (Tiongkok)
Di Tiongkok, khususnya di komunitas Muslim Hui dan Uighur di Xinjiang, Ramadan dirayakan dengan festival yang menyatukan umat Muslim setempat. Mengutip IELC (23/2/2025), Muslim Hui mengadakan festival menyatukan komunitas, menyajikan polo, samsa, dan laghman serta memperkenalkan tradisi Islam.
- Fanous Ramadan (Mesir)
Mengutip IELC, di Mesir Ramadan identik dengan Fanous, lentera warna-warni yang melambangkan persatuan dan kebahagiaan. Hingga kini, Fanous tetap menjadi simbol Ramadan, menghiasi rumah, jalan, dan masjid di Mesir, menciptakan suasana khas penuh kehangatan.
- Harira (Maroko)
Di Maroko, Ramadan identik dengan Harira, sup kental berbahan dasar tomat, kacang lentil, dan daging. Pasar malam Ramadan di Maroko menjadi tempat berkumpul keluarga dan teman, menciptakan suasana hangat penuh kebersamaan sepanjang Ramadan.
- Chorba (Aljazair)
Mengutip IELC, Chorba Aljazair memiliki keunikan tersendiri dengan tambahan Chorba Friq, dan rasa kacang. Selain itu, masyarakat Aljazair memiliki tradisi membangunkan sahur dengan alat musik tradisional seperti bedug dan seruling.
- Iftar Sofrasi (Turki)
Di Turki, Ramadan dimeriahkan dengan “Iftar Sofrası” jamuan berbuka puasa besar-besaran yang diadakan di ruang terbuka kota. Tradisi ini mempererat dengan berbagi makanan secara massal yang diiringi pertunjukan musik sufi sepanjang malam.
Tradisi Ramadan di berbagai negara mencerminkan kekayaan budaya serta mempererat kebersamaan umat Muslim dalam merayakan bulan suci. Melalui berbagai tradisi unik ini, Ramadan menjadi momen penuh makna yang selalu dinanti setiap tahunnya. (hanoum/arrahmah.id)