GAZA (Arrahmah.id) — Di bulan Ramadhan ini, sejumlah pihak menegaskan bahwa umat Islam diminta untuk tidak mengkonsumsi kurma asal Israel. Selain dianjurkan tidak dikonsumsi, kurma Israel ini disarankan untuk sama sekali tidak dibeli.
Kurma identik dengan menu takjil saat berbuka puasa. Umumnya, umat Islam membatalkan puasa Ramadhan dengan air putih dan kurma dalam jumlah yang ganjil sesuai anjuran Rasulullah SAW.
Namun kurma yang identik dengan bulan suci ummat Islam ini sangat sulit untuk dilihat perbedaannya secara fisik apakah berasal dari Israel atau tidak. Mengingat kurma sendiri memang dikenal sebagai salah satu buah yang tumbuh subur di kawasan Timur Tengah, termasuk di antaranya Israel.
Negara Zionis ini memang dikenal sebagai produsen kurma Medjool terbesar di dunia. Selain Medjool, Israel juga memproduksi jenis kurma lain seperti Deglet Noor dan Barhi.
Lalu bagaimana cara membedakan antara kurma Israel dengan non-Israel, berikut langkah-langkahnya seperti dilansir laman Boycott, Divestment, and Sanctions Australia:
- Periksa kemasan dan cek negara asal pembuatan kurma. Beberapa kurma memang diproduksi di Israel.
-
Periksa barcode-nya. Hindari produk apa pun dengan barcode yang dimulai dengan 729. Nomor tersebut adalah salah satu nomor seri produk diproduksi dari Israel.
-
Perhatikan beberapa produk kurma dengan merek ekspor Israel seperti King Solomon, King Medjool, Medjool Plus, Jordan River, dan Bahri.
-
Israel dikenal dengan kurma Medjool-nya. Namun demikian, tak semua jenis kurma ini diproduksi di Israel. Cek lagi identitas kurma Medjool yang Anda beli lewat informasi dalam kemasan.
-
Perhatikan juga kurma tanpa keterangan perusahaan produsen dan asal negara produksi yang jelas. Hindari kurma yang dikemas seperti ini agar terhindar dari trik produsen Israel untuk mengelabui pembeli.
-
Biasanya, harga kuma Israel dijual lebih murah karena disubsidi oleh pemerintahnya. (hanoum/arrahmah.id)