JAKARTA (Arrahmah.com) – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tetap bersikeras ingin menjual saham PT Delta Djakarta Tbk, perusahaan penjual minuman keras meskipun menghadapi penolakan dari DPRD.
“Begini saja, sederhana saya sampaikan bahwa bulan Mei yang lalu kami sudah sampaikan ke Dewan bahwa DKI memiliki dana kurang lebih Rp1,2 triliun yang diparkir di perusahaan bir, nah kami memandang dana itu lebih bermanfaat bila digunakan untuk pembangunan sekolah,” tutur Anies, di Jakarta, Sabtu (9/3/2019).
Anies menegaskan, uang sebesar Rp1,2 triliun bisa dialokasikan untuk membangun sarana pendidikan dan transportasi.
“Ini kita bisa membangun lebih dari 100 sekolah seperti ini dengan dana yang ada itu bisa dapat 240 bus,” tandasnya.
Dia menambahkan, pihaknya sudah menyampaikan pengajuan penjualan saham PT Delta Djakarta Tbk kepada anggota DPRD DKI.
“Nah kita sudah ajukan kemudian ketua Dewan menyampaikan belum diproses, sudah disampaikan ya kita laporkan kepada masyarakat saja karena ini bagian dari janji kami apalagi bulan depan adalah pileg silakan ditanyakan saja para caleg itu anda mau milih Rp1,2 triliun mau dipakai untuk memajukan dunia peralkoholan atau mau dipakai untuk memajukan air bersih untuk rakyat?” jelasnya.
Anies mengungkapkan, pada tahun lalu Pemprov DKI Jakarta mengusulkan anggaran Rp1,2 triliun untuk membangun pipa air bersih.
“Angkanya 1,2 triliun sama dengan ini. Nah kemudian BUMD punya peran selain peran dia ssebagai perusahaan dia punya peran pembangunan, jadi disebut usaha milik negara karena ada komponen pembangunannya,” sambung Anies.
Sebelumnya, Anies menegaskan bahwa Jakarta lebih membutuhkan air bersih dan pembangunan ketimbang harus mempertahankan saham bir di lantai bursa.
Anies juga meminta kepada warga untuk kembali mempertimbangkan para caleg petahana yang menolak penjualan saham bir tersebut.
“Kalau itu saya meminta pada warga saja untuk mereview caleg-calegnya itu lebih penting. Saya rasa Jakarta lebih butuh air bersih bukan air beralkohol. Itu kebutuhan Jakarta hari ini,” tegas Anies di Jakarta, Jumat (8/3/2019).
Mantan Mendikbud itu juga membantah bahwa dirinya yang meminta warga menggeruduk kantor anggota dewan.
(ameera/arrahmah.com)