ALEPPO (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Suriah telah melancarkan serangan kilat, merebut sebagian besar wilayah Aleppo dan tiba di selatan Hama dalam hitungan hari ketika pasukan pemerintah mundur. Kemenangan cepat kelompok perlawanan Suriah – yang paling signifikan sejak 2016 – telah mendorong berbagai faksi oposisi Suriah kembali ke dalam sorotan.
Sejak respons brutal Presiden Bashar al Assad terhadap demonstran damai pada 2011 menyebabkan orang-orang mengangkat senjata untuk membela diri, kelompok-kelompok perlawanan bersenjata telah terbentuk, bersekutu dengan yang lain, dan berpisah beberapa kali, sehingga sulit untuk menentukan ukuran dan komposisi yang tepat.
Namun dalam serangan kilat kemarin ada dua faksi besar yang terlibat yang di dalamnya terdapat kelompok-kelompok perlawanan yang memang sudah lama memerangi rezim Bashar Assad. Berikut penjelasannya:
1. Komando Operasi Militer Fatah al Mubin (Operasi Deterrence of Aggression)
Dalam ruang operasi militer yang sudah dideklarasikan sejak 2019 ini tergabung beberapa kelompok perlawanan berhaluan Islamis dan nasionalis oposisi Suriah yang berpartisipasi dalam perang saudara Suriah.
Ada 3 kelompok besar dalam kamar operasi ini yaitu Hai’ah Tahrir Asy Syam (HTS), Jaysh al Izza, dan National Front for Liberation (NFL).
HTS adalah kelompok bersenjata terbesar kamar operasi ini. Sebelum berubah namanya menjadi HTS, sebelumnya kelmpok ini bernama Jabhat al-Nusra, kemudian Jabhat Fateh al-Sham (JFS). Kelompok ini merupakan peleburan beberapa kelompok termasuk JFS, Liwa al-Haqq, Jabhat Ansar al-Din, dan Jaysh al-Sunna. Awalnya mereka dikirim oleh kelompok militan Islamic State (ISIS) untuk masuk Suriah, yang kemudian memisahkan diri setahun kemudian dan menyatakan kesetiaan kepada Al Qaeda. Namun tak berselang lama, mereka memutuskan diri juga dengan Al Qaeda.
Dalam NFL, melebur beberapa kelompok kecil seperti Jaish al-Nasr, Faylaq Syam, dan Tentara Pembebasan Idlib.
Sedangkan Jaish al-Izza adalah kelompok yang berfokus di wilayah utara kegubernuran Hama dan beberapa bagian Lattakia.
2. Tentara Nasional Suriah (SNA) (Operasi Dawn of Freedom)
Faksi bersenjata lain yang yang terlibat dalam serangan kilat di Aleppo adalah Tentara Nasional Suriah (SNA), organisasi payung untuk beberapa kelompok perlawanan suriah yang didukung oleh Turki.
SNA didirikan pada tahun 2017 sebagai angkatan bersenjata Pemerintah Sementara Suriah yang didukung Turki, yang telah menguasai sebagian wilayah Suriah barat laut. SNA sebelumnya ikut serta dalam dua serangan yang didukung Turki terhadap pasukan Kurdi pada tahun 2018 dan 2019.
Beberapa kelompok yang berpihak pada SNA adalah Ahrar al-Sham, Ahrar al Sharqiyah, Faylaq al-Sham, Firka Hamza, Firka Sultan Murad, Free Idlib Army, al-Jabha Shamiyah, Jaysh al-Islam, Jaysh al-Ahrar, Jaysh al-Nasr, Jaysh al-Sharqiya, dan Jaysh al-Nukhba. (hanoum/arrahmah.id)