RIYADH (Arrahmah.id) – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim tiba pada Rabu (22/3/2023) dalam kunjungan pertamanya ke Arab Saudi, saat Kuala Lumpur berusaha menjalin hubungan yang lebih erat dengan Riyadh.
Anwar memulai perjalanannya dengan singgah di Jeddah, di mana ia dan anggota delegasinya, termasuk ibu negara Wan Azizah Wan Ismail, Menteri Luar Negeri Zambry Abd Kadir dan Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil melaksanakan ibadah umrah.
Di Riyadh, perdana menteri Malaysia dijadwalkan untuk bertemu dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman selama kunjungan tiga hari, yang juga merupakan kunjungan pertamanya ke luar Asia Tenggara sejak menjabat pada November, lansir Arab News.
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perjalanan tersebut “mencerminkan ikatan khusus dan hubungan jangka panjang dengan Kerajaan dan akan memberikan kesempatan yang sangat baik bagi kedua belah pihak untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama bilateral.”
Ketika ia tiba di Arab Saudi, Anwar menulis di Twitter untuk mengatakan bahwa kunjungan ini diharapkan dapat “memperkuat hubungan antara kedua negara” dan “memberikan kesempatan bagi kedua negara untuk mendiskusikan isu-isu dan kerja sama yang sudah ada, serta menjajaki berbagai bentuk kerja sama yang baru.”
Arab Saudi adalah mitra dagang terbesar Malaysia di Timur Tengah, dengan total perdagangan senilai lebih dari $ 10 miliar pada 2022, dan para pejabat Malaysia telah menyatakan niatnya untuk memperkuat hubungan dan mengeksplorasi bidang kerja sama baru dengan Arab Saudi.
Kedua negara bulan lalu sepakat untuk menyelesaikan diskusi tentang pembentukan Dewan Koordinasi Arab Saudi-Malaysia.
Dengan kunjungan Anwar, Kuala Lumpur kemungkinan besar ingin terlibat dalam perkembangan yang terjadi di Arab Saudi, kata Shahriman Lockman, seorang direktur di Institute of Strategic and International Studies di Kuala Lumpur.
“Anwar juga mungkin percaya bahwa Malaysia harus terlibat dalam transformasi ekonomi dan sosial yang terjadi di Arab Saudi,” kata Lockman kepada Arab News.
“Arab Saudi jelas memainkan peran yang sangat penting di dunia Muslim, terutama dalam kaitannya dengan ibadah haji tahunan. Tidak mengherankan jika mayoritas Melayu-Muslim di Malaysia mengharapkan perdana menteri mereka untuk menjaga hubungan yang stabil dengan Arab Saudi.”
James Dorsey, seorang peneliti senior di Institut Timur Tengah di National University of Singapore, menyoroti bagaimana Anwar telah membina hubungan yang baik dengan Arab Saudi selama karir politiknya yang telah berlangsung selama tiga dekade.
“Arab Saudi dan Malaysia memiliki hubungan yang menarik dan mulus,” katanya. “Anwar selalu memiliki hubungan yang dekat dengan Arab Saudi.” (haninmazaya/arrahmah.id)