TEL AVIV (Arrahmah.id) — Panglima Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Letnan Jenderal (Rav Aluf) Aviv Kochavi, secara lantang mengatakan negaranya siap untuk menyerang Iran. Sasarannya jelas, menggagalkan ambisi Iran mendapatkan senjata nuklir.
Pernyataan Kochav muncul pasca Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dihadiri oleh Amerika Serikat (AS), Israel dan Kerajaan Arab Saudi, akhir pekan lalu, lansir Israel Hayom (18/7/2022).
Usai pertemuan tersebut, Presiden AS, Joe Biden, juga menyatakan siap mengerahkan kekuatan militer untuk merusak rencana Iran.
Hanya berselang beberapa waktu, Penasihat Senior Pemimpin Revolusi Iran, Kamal Kharrazi, menjawab aksi Israel dan AS terkait program nuklir yang ada di negaranya.
Dilansir dari Al Jazeera (18/7), Kharazzi menyebut jika Iran punya kemampuan besar untuk menciptakan senjata nuklir. Namun demikian, pemerintah Negeri Mullah sama sekali belum memutuskan untuk membuatnya.
Kharazzi juga menegaskan, selama bertahun-tahun program nuklir dibuat Iran tidak pernah berencana untuk menciptakan senjata nuklir.
Hal ini justru yang membuat Israel geram, dan langsung bersiap untuk melancarkan perang.
Orang nomor satu militer Israel memastikan jika langkah menyiapkan operasi militer dalam perang melawan Iran adalah tugas negara. Kochavi menganggap, program nuklir Iran adalah ancaman bagi keamanan negara Israel.
“Mempersiapkan opsi militer melawan program nuklir Iran adalah tugas, dan merupakan inti dari keamanan nasional kami,” ucap Kochavi dikutip i24News Israel.
Kochavi meyakini jika persetruan dengan Iran akan bisa diselesaikan lewat jalur diplomasi.
Akan tetapi, mantan Komandan Komando Utara Pasukan Pertahanan Israel ini meyakini jika perjanjian produk diplomasi dengan mudah bisa dilanggar oleh satu pihak.
“Meskipun diplomasi adalah pilihan yang lebih baik, sejarah telah membuktikan berkali-kali bahwa diplomasi bisa gagal atau berhasil dalam jangka waktu tertentu. Dan, kemudian dilanggar atau dikhianati,” kata Kochavi melanjutkan.
“Prajurit Israel terus mempersiapkan serangan terhadap Iran. Oleh karena itu, kami harus siap untuk seluruh perkembangan dan skenario,” ujarnya. (hanoum/arrahmah.id)