BASRA (Arrahmah.com) – Polisi Irak melepaskan tembakan untuk membubarkan puluhan demonstran di dekat pusat kilang minyak Basra pada Ahad (8/7/2019), saat mereka berunjuk rasa menentang kurangnya lapangan pekerjaan, pemutusan listrik, air dan layanan dasar lainnya, polisi dan pejabat setempat mengatakan.
Sumber-sumber polisi mengatakan delapan pengunjuk rasa terluka dalam penembakan itu, sementara seorang mayor mengatakan satu orang tewas dan tiga terluka, lansir Zaman Alwasl.
“Pendemo menuntut pekerjaan dan layanan dasar yang adil, namun polisi melepaskan tembakan dan membunuh seorang demonstran,” ujar Said Yaseen Al-Battat, seorang mayor polisi dari daerah Imam Sadiq di mana protes berlangsung.
Polisi dan pejabat kantor perminyakan mengatakan insiden pada Ahad tidak berdampak pada keamanan atau operasi minyak raksasa di wilayah selatan Irak.
Para pengunjuk rasa berkumpul di jalan raya dekat perbatasan ladang minyak West Qurna-2, yang sedang dikembangkan oleh Lukoil, perusahaan Rusia, dan West Qurna 1 yang dioperasikan oleh Exxon Mobil.
Masyarakat lokal dan suku Iran, secara berkala melakukan protes untuk mendesak perusahaan asing menyediakan pekerjaan dan manfaat lainnya untuk masyarakat setempat.
Stabilitas di Basra, kota utama di bagian selatan, sangat penting sebagai penghubung untuk ekspor minyak yang menguasai lebih dari 95 persen pendapatan pemerintah. (haninmazaya/arrahmah.com)