HELMAND (Arrahmah.com) – Setelah sulit mengalahkan Taliban dengan kekuatan senjata, Inggris kini mencoba cara baru yakni dengan cara membayar para kepala suku di Propinsi Helmand dan mempersenjatai mereka agar bersedia memerangi Taliban.
Harian Inggris “The Independent” edisi Rabu (26/11) yang menukil pernyataan Jubir Presiden Afghanistan, Humayun Hamidzada, mengatakan pemerintah Inggris melalui program the Afghan Social Outreach Program (ASOP) akan mendanai sejumlah suku di Propinsi Helmand. Menurut Humayun, pendanaan tersebut tidak hanya untuk mempersenjatai mereka tapi juga memenuhi semua kebutuhan yang mereka perlukan, sehingga mereka diharapkan dapat mengamankan wilayah teritorialnya dari pengaruh Taliban.
“Kami tidak bermaksud membentuk milisi-milisi sipil, tapi hanya sekedar meningkatkan kemampuan patroli mereka agar bisa mengamankan wilayahnya” ujar Humayun menambahkan. Selain itu, berbagai kebutuhan non-senjata juga akan dipenuhi.
Melalui program ASOP tersebut, London akan membayar sekitar 800 Pundsterling setiap bulan guna memperkuat kemampuan persukuan menghadapi Taliban. Para kepala suku yang ikut serta dalam program ASOP ini dikoordinasikan langsung oleh Gubernur Helmand, Gulab Mangal.
Sumber pejabat Afghanistan mengatakan, program ini akan diuji coba di dua distrik di Propinsi Helmand dalam beberapa mingu kedepan dan diharapkan akan dapat diterapkan di seluruh wilayah Helmand pada tahun mendatang.
The ASOP pertama kali dicetuskan sebagai hasil pembicaraan antara Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan PM Inggris Gordon Brown di London pada awal November 2008 ini. Menindaklanjuti pertemuan tersebut, Menlu Inggris, David Miliband flew berkunjung ke Kabul pada Rabu , (26/11). Kunjungan ini menurut media setempat, untuk membicarakan detail implementasi program ASOP.
Sementara itu, menurut Jubir Kedubes INggris di Kabul, salah satu implementasi dari program ASOP itu, pembentukan dewan komunitas ( community council) di Propinsi Helmand. Dewan ini bertugas untuk membangun kepercayaan antara masyarakat Helmand dengan pemerintah Afghanistan. Dewan ini nantinya akan mengadakan pertemuan rutin 2 kali sebulan.
Menurut laporan PBB, pengaruh Taliban di Propinsi Helmand sangat kuat dan terus meluas. Separuh wilayah Helmand kini dikuasai oleh milisi Taliban, padahal terdapat sekitar 8000 pasukan Inggris yang ditempatkan di wilayah ini, namun tidak berhasil mengeliminasi pengaruh Taliban.
Beberapa sumber pejabat di Afghanistan mengatakan strategi baru Inggris tersebut dilontarkan menyusul kegagalan strategi NATO untuk mendapatkan simpati masyarakat Helmand. “Kami telah kehilangan sebagian besar wilayah Helmand dan direbut oleh Taliban, karena kita gagal menarik simpati para kepala suku dan rakyat Helmand agar berada dipihak kita” kata Hamidzada. Pemerintah Kabul selama ini menuduh pasukan Inggris telah gagal menarik dukungan dari masyarakat. [Hanin Mazaya/SI]