GAZA (Arrahmah.id) – Militer Inggris telah melakukan 50 penerbangan pengawasan di Gaza sejak Desember, sebuah laporan dari outlet berita investigasi Declassified UK mengungkapkan pada Kamis (18/1/2024).
Misi yang dilaporkan tersebut lepas landas dari pangkalan udara Inggris di Siprus, RAF Akrotiri, dan rata-rata dilakukan sekitar satu kali sehari sejak awal Desember, kata laporan itu.
Menurut catatan pelacakan penerbangan yang ditinjau oleh Declassified UK, misi yang dilaporkan melayang di atas Jalur Gaza tersebut terbang selama sekitar enam jam per hari.
Pesawat Inggris yang digunakan adalah Shadow R1, kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa pesawat itu dikenal sebagai jet intelijen, pengawasan, akuisisi target, dan pengintaian (ISTAR).
Penerbangan dimulai pada 3 Desember, dengan dua R1 terbang di atas Gaza. Penerbangan tersebut berlanjut hampir setiap hari hingga saat ini, dengan sekitar setengah hari menampilkan dua penerbangan, lapor Declassified UK.
Pada 3 Januari, Inggris mengirimkan R1 ke Gaza sebanyak tiga kali, kata laporan itu.
Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan pada 2 Desember bahwa mereka akan memulai misi pengawasan di Gaza untuk mendukung aktivitas penyelamatan tawanan.
“Keselamatan warga negara Inggris adalah prioritas utama kami,” kata departemen tersebut. “Pesawat pengintai tidak akan dipersenjatai, tidak memiliki peran tempur, dan hanya akan ditugaskan untuk mencari tawanan.”
Ia menambahkan: “Hanya informasi yang berkaitan dengan penyelamatan tawanan yang akan disampaikan kepada otoritas terkait yang bertanggung jawab atas penyelamatan sandera.”
Declassified UK mengatakan tidak jelas apa yang dapat ditambahkan R1 Inggris ke dalam misi penyelamatan tawanan, menyoroti komentar Menteri Pertahanan James Heappey, yang mengatakan kepada Parlemen pada November bahwa penerbangan Inggris telah “memberikan dukungan pengawasan kepada “Israel”, termasuk mencegah transfer senjata ke kelompok teroris”, dan untuk keamanan regional yang lebih luas”.
Kampanye udara dan darat “Israel” yang tiada henti di Gaza telah menewaskan lebih dari 25.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai sedikitnya 62.500 orang. (zarahamala/arrahmah.id)