BAHRAIN (Arrahmah.com) – Inggris akan membahas kasus seorang politisi Bahrain yang ditahan karena mengkritik kunjungan Pangeran Charles ke Teluk dengan pemerintah Bahrain.
Pekan lalu, Direktorat Kejahatan Siber Bahrain menuduh Sharif telah memfitnah pihak Kerajaan ketika dia mengkritik kunjungan Pangeran Inggris ke negara Teluk.
Dalam sebuah pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan, “Kami prihatin dengan tuduhan terhadap Ebrahim Sharif.”
Pemerintah Amerika juga menyatakan keprihatinannya.
Direktur Departemen Luar Negeri AS Elizabeth Trudeau mengatakan, “Tidak ada seorang pun yang harus dituntut atau dipenjara karena terlibat dalam ekspresi kebebasan, meskipun ekspresi itu adalah sebuah kritik. Tuduhan apa pun terhadap Sharif atas dasar itu harus dihentikan.”
Bahrain terkenal anti terhadap kebebasan berbicara. Wartawan, akademisi, dan bahkan warga negara yang menentang pemerintah secara sistematis akan ditangkap bahkan disiksa karena perbedaan pendapat mereka. (fath/arrahmah.com)