MOSUL (Arrahmah.id) – Tiga puluh dua warga sipil diduga tewas dalam 9 serangan udara oleh angkatan udara Kerajaan Inggris (RAF) di Irak dan Suriah antara 2016 dan 2018, menurut analisis terbaru oleh Action on Armed Violence (AOAV).
Angka-angka baru ini sangat kontras dengan klaim pemerintah Inggris bahwa hanya satu warga sipil yang tewas selama operasi RAF melawan ISIS di Irak dan Suriah.
Surat kabar The Guardian Inggris melaporkan awal pekan ini bahwa 6 serangan udara RAF di Mosul, Irak telah menewaskan warga sipil.
Angka terbaru dari AOAV juga menyoroti serangan udara Inggris di Suriah, yang menewaskan hingga 12 warga sipil di Raqqa pada 13 Agustus 2017.
Kematian warga sipil dilaporkan oleh media Suriah dan diakui oleh militer AS tetapi Kementerian Pertahanan Inggris terus mengatakan “tidak ada bukti” korban sipil, menurut The Guardian.
Serangan udara lain di sebuah pabrik senjata di Abu Kamal di tenggara Suriah menewaskan antara 4 dan 10 anggota satu keluarga, kata kelompok riset Airwars.
RAF mengatakan bahwa mereka membunuh lebih dari 4.000 milisi dalam serangan udara di Suriah dan Irak antara 2014 dan 2020, tetapi mengatakan hanya satu warga sipil yang tewas dalam serangan tersebut.
AS, yang memimpin koalisi internasional melawan ISIS, mengatakan bahwa 1.437 warga sipil tewas dalam 35.000 serangan di Suriah dan Irak. (zarahamala/arrahmah.id)