HELMAND (Arrahmah.com) – Berdasarkan peniliannya, yang disampaikan melalui wawancara dengan sebuah suratkabar Inggris, ia juga mengatakan bahwa satu perjanjian dengan kalangan Islam seperti Taleban kemungkinan harus dirundingkan.
Brigjen Mark Carleton-Smith mengakui bahwa brigadenya telah menderita korban berat.
Dalam tujuh kata yang amat sederhana, Brigadir Jenderal Mark Carleton Smith, perwira yang terkenal dengan pernyatan-pernyataannya yang berani, menyimpulkan operasi militer di Afghanistan.
Ia mengatakan “Kami tidak akan bisa menang dalam perang ini”.
Komandan paling senior Inggris di propinsi Helmand itu, menambahkan bahwa tujuan konflik tersebut seharusnya mengurangi perlawanan, sehingga tidak lagi menimbulkan ancaman strategis dan bisa ditangani oleh tentara Afghanistan.
Brigjen Carleton Smith berbicara tentang kemungkinan berunding dengan Taliban di masa depan, dalam komentar yang disampaikannya melalui wawancara dengan surat kabar the Sunday Times.
Penilaiannya, kendati jarang disampaikan di depan umum, sama dengan penilaian militer Inggris serta para diplomat di Afganistan.
Banyak kalangan yang percaya bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik tersebut adalah mengupayakan agar pemerintah Afganistan dan Taliban mencapai sejenis persetujuan politik.
Sejak operasi militer yang melibatkan tentara Inggris di Afghanistan di tahun 2002, 120 tentara Inggris sudah menjadi korban dalam konflik tersebut. [Hanin Mazaya/bbc/muslimdaily]