WASHINGTON (Arrahmah.com) – Sebuah hard drive yang dijual di situs lelang online eBay dilaporkan berisi rinsian sistem pertahanan rudal AS.
BT, operator telekomunikasi Inggris telah menemukan informasi tersebut dalam salah satu hard drive yang dibeli oleh Pusat Penelitian Kemanannya, seperti yang dilaporkan Daily Mail pada Kamis (7/5).
Perangkat tersebut juga dilaporkan memuat prosedur uji coba peluncuran Terminal High Altitude Area Defense, atau yang lebih dikenal dengan THAAD.
Medan yang digunakan untuk sistem pertahanan rudal ini, yang menggunakan pendekatan pukul-bunuh untuk menembak dalam jarak dekat serta misil berdaya jangkau medium, terakhir kali diuji coba bulan Maret lalu.
THAAD buatan AS dan sistem tempur Aegis ini dijadwalkan akan disebarkan di Israel untuk latihan militer Tel Aviv terbesar sepanjang sejarah.
Israel sendiri telah mengumumkan hal tersebut dengan tujuan untuk memobilisasi angkatan bersenjatanya dalam latihan berskala besar pada 2 Juni mendatang.
Hard disk yang didatangkan dari lokasi yang tidak begitui jelas, juga memuat kebijakan keamanan, rencana dan data pegawai dari Lockheed Martin, perusahaan yang bertanggung jawab terhadap THAAD.
Juru bicara perusahaan tersebut mengatakan, “Lockheed Martin tidak mengetahui apa-apa tentang data yang berhubungan dengan program THAAD.”
“Sebelum Lockheed Martin mengevaluasi hard drive yang masih dalam pertanyaan tersebut, tidak mungkin untuk memberikan komentar lebih jauh mengenai isi maupun sumbernya,” tambahnya.
THAAD mencegat misil dari stratosfer yang tinggi, tapi memiliki kemampuan untuk mencegat target baik yang datang dari dalam maupun luar wilayah jangkaunya.
Uni Emirat Arab, pembeli persenjataan terbesar di Timur Tengah, telah memutuskan untuk menghabiskan 7 miliar dolar untuk sistem pertahanan rudal Amerika ini.
Kebocoran informasi ini muncul ketika Tel Aviv tengah bersitegang dengan Teheran mengenai aktivitas nuklirnya. Tel Aviv menyebutkan dengan penuh ketakutan bahwa nuklir Iran ini merupakan ancaman utama bagi keamanannya.
Awal Maret lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan peringatan dan berbicara mengenai konflik militer besar yang akan terjadi beberapa bulan yang akan datang. (Althaf/ptv/arrahmah.com)