Kantor Komisaris Informasi (ICO) memeringatkan para remaja di Inggris yang ingin mengirimkan informasi pribadi pada situs pertemanan.
Sebuah survei yang dilakukan terhadap 2.000 remaja menemukan bahwa 71 persen diantaranya tidak ingin karyawan sekolah atau kuliahnya melihat informasi yang dikirimkan ke situs pertemanan seperti MySpace atau Facebook.
David Smith, deputi komisaris ICO menyatakan banyak orang muda yang mengirimkan konten online tanpa berfikir mengenai jejak elektronik yang mereka tinggalkan.
“Biaya untuk masa depan seseorang sangat tinggi jika sesuatu yang tidak menguntungkan ditemukan dengan meningkatnya jumlah institusi pendidikan dan pekerja yang menggunakan internet sebagai sebuah tools untuk menyelidiki mahasiswa atau pekerjanya,”kata Smith, seperti dikutip dari Vnunet, Senin (26/11).
Adapun survei tersebut menemukan bahwa 95 persen remaja memerhatikan bagaimana informasi yang mereka kirim itu digunakan, namun hanya sepertiga yang membaca peraturan pada situs ketika mereka daftar.
Diketahui satu dari enam orang memasukkan tanggal lahirnya, sedangkan seperempat memasukkan jabatan pekerjaaannya dan hampir 10 persen yang menuliskan alamat rumahnya. Selain itu, nama kandung dan orang tua juga sering dimasukkan, umumnya digunakan sebagai password.
ICO memeringatkan bahwa banyak halaman situs pertemanan yang tidak dihapus jika mereka tidak lagi aktif. Selain itu, banyak situs blog yang dapat di perbaiki setelah dimatikan.
Untuk itu, ICO membuat sebuah website untuk orang-orang muda untuk membantu mereka melindungi informasi online.
“Kami ingin membantu para remaja untuk bersikap bijaksana terhadap setiap aspek di era internet dimana mereka tinggal,” tambahnya.
Sumber: Indocommit