KARACHI (Arrahmah.com) – Badan intelijen telah memperingatkan akan bahaya yang ditimbulkan oleh ketersediaan senjata ponsel di pasar lokal Pakistan, lapor The Express Tribune, Sabtu (14/4/2012).
Surat mendesak dari ISI (agen intelijen Pakistan) untuk penegak hukum telah memperingatkan infiltrasi senjata, yang nampak seperti telepon seluler noermal dan berpotensi dapat digunakan untuk membunuh individu-individu kunci.
Datangnya berita tersebut mengejutkan pejabat dan organisasi yang belum menyusun strategi untuk memberantas ancaman.
“Senjata ini dilaporkan berasal dari Eropa, terlihat seperti telepon seluler normal, tetapi terdapat empat butir peluru kaliber 0,22 secara berurutan dengan hanya menggunakan tombol,” ujar seorang sumber intelijen mengutip rincian peringatakan yang diterima melalui komunike ISI.
“Senjata yang tersedia di pasar Karkhano Peshawar dijual sekitar 30.000 rupee. Tetapi jelas bahwa pasokan senjata ini ke bagian lain negara itu mungkin telah dimulai, saat senjata telah populer di kalangan mereka dalam bisnis senjata.”
Di antara ancaman lain, agen intelijen boneka Pakistan melihat bahaya serius bagi kehidupan para pejabat senior pemerintah dan pemimpin politik. Senjata seperti itu, menurut mereka dapat dengan mudah digunakan sebagai alat untuk menargetkan orang dari jarak yang dekat.
“Sejak pistol tampak seperti ponsel, ada kemungkinan kuat bahwa ‘teroris’ dapat menggunakannya di tempat-tempat di mana mereka tidak bisa melewatinya dengan membawa senjata konvensional,” ujar sumber.
Senjata ponsel diyakini telah diproduksi di Yugoslavia atau Kroasia. Antena dalam ponsel berfungsi sebagai barel pistol dan angka 5 sampai 8 pada keypad sebagai pemicu. (haninmazaya/arrahmah.com)