JAKARTA (Arrahmah.com) – Pemerintah Indonesia telah melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan menyambut kedatangan Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri AS, sebagai bagian dari kunjungannya ke Asia.
Clinton dijadwalkan akan tiba di Jakarta hari ini (18/2).
Ribuan polisi disebar dan berjaga-jaga di Jakarta untuk menghindari serangan dari kelompok Islam “garis keras” yang anti dengan Amerika.
Kolonel Zulkarnain, jurubicara kepolisian Jakarta mengatakan sekitar 3.000 personil polisi telah disiapkan “jika tiba-tiba terdapat gangguan keamanan serius seperti unjuk rasa dalam jumlah besar.”
“Kita harus mengantisipasi permasalah keamanan apapun selama kedatangannya termasuk kemungkinan serangan teror,” ujar Zulkarnain dengan nada meyakinkan.
Clinton akan berada di Indonesia, negeri muslim terbesar di dunia, selama dua hari. Dan selama itu juga, pemerintah Indonesia menjaga keamanan Jakarta dengan sangat ketat hanya semata-mata untuk seorang kafir Amerika, Hillary Clinton.
Hassan Wirajuda, Menteri Luar Negeri Indonesia mengatakan, pembicaraan selama dua hari dengan Clinton terkait permasalah pertumbuhan Asia Tenggara, Nuklir Iran dan perang Afghanistan.
Kunjungan Clinton diklaim sebagai langkah awal untuk memperbaiki hubungan dengan dunia Islam, mengingat Indonesia merupakan negeri muslim terbesar (dengan penduduk mayoritas Islam).
Disambut dengan protes keras
Pada Senin (16/2) ratusan anggota dan simpatisan Hizbut Tahrir melakukan aksi protes menolak kedatangan Clinton, mengatakan kunjungannya sebagai bagian dari rencana AS untuk “memecah dan mengatur” muslim di seluruh dunia.
Banyak dari penduduk Indonesia yang menentang kebijakan “perang melawan teror” yang diciptakan oleh AS. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)