JAKARTA (Arrahmah.id) – Pemerintah Indonesia siap memberikan bantuan kemanusiaan menanggulangi dampak gempa bumi magnitudo 7,8 skala richter melanda Turki, Senin (6/2/2023).
Kesiapan tersebut menjawab harapan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mendapatkan dukungan internasional membantu menangani musibah dialami negaranya tersebut.
“Karena itu (Presiden Erdogan-red) meminta dukungan Internasional. Terutama untuk SAR mengevakuasi masyarakat yang terjebak di gedung-gedung,” kata Duta Besar RI untuk Turki Lalu M Iqbal, Senin (6/2/2023) malam.
Iqbal mengatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI terkait proses pemberian bantuan.
“Menteri Luar Negeri telah menyampaikan kepada Presiden mengenai hal tersebut, kini tengah mengkoordinasikan penyiapan pengiriman bantuan,” kata Iqbal.
Dikatakan, daerah yang terdampak gempa di Turki meluas. Awalnya ditetapkan 10 kota, bertambah menjadi 11 setelah ada gempa susulan.
“Sampai dengan tadi pagi itu 10 kota dan siang hari ada satu gempa susulan magnitudo 7,6 skala richter. Artinya 11 kota sekaligus menjadi titik bencana pada saat ini,” kata Iqbal.
Diungkapkan, kota yang paling parah terdampak gempa di Turki adalah Kota Gaziantep. “Kota ini satu dari lima kota yang paling besar di Turki,” kata Iqbal.
Ia memperkirakan, sampai hari ini sudah ada 8,500 gedung di kota Gaziantep hancur akibat gempa. “Itu yang diidentifikasi hancur sehingga tidak bisa dipakai per hari ini,” ujar Iqbal.
Selain itu, lanjutnya, jumlah korban meninggal dunia maupun yang luka berat diperkirakan masih akan bertambah. Sebab, masih banyak warga terjebak reruntuhan gedung pascagempa.
“Karena baru hari pertama dan proses evakuasi tidak mudah dilakukan karena saat ini musim dingin. Baru dua minggu ini mulai salju turun dan lebat sekali sehingga proses evakuasi tidak mudah,” ujarnya.
(ameera/arrahmah.id)