Oleh Irfan S. Awwas
(Arrahmah.com) – Jika kondisi pemerintah adalah representasi sebuah negara, apakah rakyat sejahtera atau sebaliknya, berdaulat ataukah terjajah. Maka fenomena di bawah ini mengindikasikan apa. Apakah Indonesia negara yang adil atau zalim, beradab atau biadab?
- Korupsi no 1 di Asia. No 3 di dunia. 2. Hutang luar negeri 5 ribu triliun.
- Suap dilakukan penguasa dan pengusaha bahkan siapa saja.
- 40 % rakyat hidup di bawah garis kemiskinan.
- Sumber alam dikuasai asing-aseng-asong.
- Komunisme diberi peluang untuk bangkit.
- Syiah dibiarkan berkembang, agama Yahudi dilegalkan,
- LGBT disuburkan.
- Ulama jahat bermunculan, MUI difitnah dan dilecehkan.
- Pacaran dan Seks bebas menjadi ciri pergaulan. Ratusan ribu remaja lakukan aborsi akibat seks bebas. Sementara anak-anak kian tidak aman. Sodomi dan penculikan mengancam.
- Rokok, judi dan minuman keras kian dikonsumsi semua lapisan. Narkoba bebas beredar. Malah rezim penguasa sosialisasikan ‘manfaat’ miras.
- Penista agama dibela dan dijadikan pahlawan. Hukum dipermainkan. Tumpul ke atas, tajam ke awam.
- Syariat Islam dihina dan diabaikan. Hukum jahiliah jadi sumber kebenaran.
- Riba menjadi urat nadi perekonomian. Kapitalisme menjadi syahwat kehidupan.
- Sekulerisme menjadi karakter kehidupan. Liberalisme menjadi gaya hidup generasi muda
- Komunisme mulai dibiarkan. Pluralisme agama dihembus-hembuskan.
- Pemimpin minus akhlaq dan keteladanan. Penguasa gelap hati dan pikiran. Polisi semakin garang membunuh rakyat dengan alasan terorisme.
- Suara Islam terus dibungkam. Pesantren dituding menjadi biang terorisme dan diacak acak orang kafir melalui yayasan peduli pesantren.
- Ormas Islam divonis biang kekerasan dan pelaku makar. Sedang komunisme, liberalisme, sekularisme, atheisme, syiah, bebas bentuk ormas dan LSM.
- Remaja bangga dengan geng bonek, geng narkoba, geng motor, geng seks bebas, geng curanmor, geng tato dan geng keputusasaan.
- Ibu-ibu kian sibuk kerja di luaran atau ngrumpi sambil cekikikan. Bapak-bapak kehilangan ladang pekerjaan.
- Pengangguran melonjak tanpa kepastian masa depan. Premanisme terjadi di jalan dan di kantoran.
- Tenaga kerja asing Cina berduyun datang tanpa sensor dan pengawasan.
- Gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor, kebakaran hutan, erupsi gunung mendera setiap waktu dan kesempatan.
Belum cukupkah semua ini jadi peringatan?
Belum cukupkah fenomena ini menjadi bukti krisis besar segera menghajar ?
Firman Allah: “Sekiranya penduduk negeri negeri itu mau beriman dan taat pada Allah, niscaya akan Kami bukakan pintu-pintu berkah kepada mereka dari langit dan bumi. Akan tetapi penduduk negeri- negeri itu mendustakan agama Kami, akan kami timpakan adzab kepada mereka akibat dari dosa-dosa mereka.” (Qs. Al A’raf, 7:96).
Jogjakarta, 29/12/16
(*/arrahmah.com)