JAKARTA (Arrahmah.id) – Pemerintah menyatakan ingin meniru Cina dalam menangani masalah polusi udara di RI. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat bersama Komisi IX, Rabu (30/8/2023).
Budi mengaku telah melaporkan ke Presiden soal rencana penanganan polusi seperti Cina. Negara Tirai Bambu dianggap paling berhasil menangani polusi udara dalam waktu hanya 6-7 tahun, atau lebih cepat dibanding negara lain hingga 25 tahun.
“Kemenkes menanganinya cari contoh yang paling bagus, contoh paling bagus di dunia itu Cina. Negara berusaha menurunkan ini ya ada yang 20 tahun, 25 tahun, Cina itu bisa nurunin 6-7 tahun,” kata Budi dalam paparannya, lansir CNN Indonesia.
“Kita kirim juga ke kantor Presiden agar kita bisa tiru sajalah,” imbuhnya.
Budi memaparkan upaya Cina untuk mengatasi masalah polusi udara terjadi pada awal 2000-an. Beijing kala itu akan menjadi tuan rumah Olimpiade Beijing. Mereka tak ingin dirundung dunia internasional karena didera masalah polusi udara.
“Dia enggak pingin olympic-nya di-bully sama dunia internasional, dia turunin, dan itu 7 tahun turun, itu the best in the world,” ujarnya.
Budi menerangkan penanganan polusi udara pada prinsipnya sama seperti penanganan Covid-19. Menurutnya, perbaikan harus dilakukan terlebih dahulu lewat surveilans atau pemantauan secara sistematis dan berkala.
Cina misalnya, memasang alat pantau udara di seluruh kota. Tak perlu mahal, namun jangkauannya meluas di seluruh sudut kota. Menurut Budi, jika alat tersebut melaporkan polutan udara yang buruk, pemerintah akan terjun langsung untuk mencari sumber masalah.
“Kalau dia pantau ternyata jelek, dia kirim mobil mobilnya ini mungkin bisa ngecek sumbernya dari mana,” kata dia.
Menurut Budi, dengan cara itu penanganan polusi udara akan semakin akurat berbasis data. Dia menerangkan bahwa Cina melakukan lima langkah untuk mengatasi polusi udara.
Pertama, pengendalian emisi di industri, pengendalian emisi di kendaraan motor, pengendalian debu, pemantulan resiko, dan dampak kesehatan.
“Itu lima strategi Cina, saya sampaikan ke bapak presiden,” kata Budi. (haninmazaya/arrahmah.id)