JAKARTA (Arrahmah.com) – Para ulama dan tokoh-tokoh Islam menggelar acara Silaturrahim Nasional Bela Baitul Maqdis pada Rabu (25/4) di Auditorium Hotel Bidakara, Ruang Binakarna Pancoran, Jakarta Selatan.
Acara yang mengusung tema “Indonesia dan Dunia Bersatu Menuju Pembebasan Baitul Maqdis” ini dihadiri antara lain Ketua Umum FPI KH Shobri Lubis, Prof. KH. Didin Hafidhuddin, Ust. Bachtiar Nasir, Drs. Almuzammil Yusuf, Ust. Zaitun Rasmin, Haikal Hassan dan Abdullah Onim.
Ustadz Bachtiar Nasir dalam muqaddimahnya mengungkapkan, untuk membebaskan Baitul Maqdis, Indonesia masih membutuhkan banyak lawyer (pengacara) Muslim untuk advokasi, tenaga diplomasi untuk jaringan internasional, dan media yang objektif untuk menggambarkan kondisi tentang Baitul Maqdis.
Ustadz Bachtiar juga menyebutkan, dengan rencana Trump untuk memindahkan Kedubes Amerika Serikat di Yerusalem pada Mei mendatang, Indonesia diharapkan dapat melakukan aksi pada tanggal 11 Mei bersama negara-negara lainnya, seperti Turki.
Gerakan Indonesia, lanjutnya, walaupun berasal dari People Power (kekuatan rakyat) tetapi paling tidak tetap memiliki suara untuk didengar secara internasional demi pembebasan Al-Quds dan Palestina.
Sementara itu, ketua MUI, KH.Ahmad Cholil Ridwan menegaskan, haram apabila ummat Islam tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi terror musuh-musuh Islam dan kaum Muslim, seperti kekuatan Israel saat ini.
“Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah SWT dibandingkan Mukmin yang lemah, baik secara fikiran, fisik, ekonomi, politik, intelijen dan militer,” terang KH Cholil.
Oleh karena itu, lanjutnya, ummat islam jangan mau dijajah oleh Yahudi dengan lifestyle yang mereka tawarkan. KH. Cholil juga mengungkapkan, Singapura merupakan pusat Mossad (intelijen Israel) di Asia Tenggara.
Dia juga mengimbau ummat Islam agar waspada dengan organisasi-organisasi Zionis yang ada di Indonesia yang tergabung dengan grup Freemason, Lions Club, dll.
Ketua umum FPI dan Komite Pembebasan Al-Aqsha (KPA), KH. Ahmad Sobri Lubis, pada kesempatan itu mengajak ummat Islam agar bersatu dan bekerja sama karena organisasi masyarakat (ormas) Islam sejak dulu sudah membantu saudara-saudara kita di Palestina.
KH. Lubis juga menyebutkan, FPI dan KPA akan melakukan aksi tanggal 11 Mei 2018 (115) di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
“FPI dan KPA akan melakukan aksi tanggal 11 Mei 2918 di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Al-Quds tidak hanya milik Palestina tapi juga Indonesia dan umat Islam seluruh dunia,” tegas KH.Lubis.
(ameera/arrahmah.com)