BEIRUT (Arrahmah.com) – Indonesia akan meningkatkan jumlah personel TNI untuk bergabung dengan pasukan ‘pemelihara perdamaian’ PBB menjadi 2.000 orang pada tahun ini.
Direktur Keamanan Internasional Deplu RI, Fikry Cassid, di Beirut, Senin mengatakan, saat ini jumlah personel TNI yang tergabung dalam pasukan PBB mencapai 1.526 orang yang bertugas di empat wilayah dunia yakni di Eropa, Timur Tengah, Asia dan Afrika.
Berbicara pada seminar “Partisipasi Indonesia dalam Pasukan Pemelihara Perdamaian di Lebanon”, ia mengatakan, Indonesia masuk dalam salah satu negara dengan jumlah pasukan terbanyak yang tergabung dalam misi PBB.
“Pada 2009, kami berencana menambah pasukan TNI menjadi 2.000,” katanya. Tetapi lanjut Fikry, rencana tersebut akan dipertimbangkan lagi mengingat terjadi krisis ekonomi global.
Dijelaskannya, Indonesia pertama bergabung dalam misi PBB pada 1957. “Sejak 1957 Indonesia telah berpartisipasi dalam 25 misi perdamaian PBB. Dan saat ini, Indonesia tergabung dalam tujuh misi PBB,” ungkapnya.
Fikry mengemukakan, keterlibatan Indonesia dalam misi perdamaian PBB memiliki nilai strategis yakni mempererat kerjasama multilateral untuk penyelesaian konflik.
Keikutsertaan itu tetap dilandasi kebijakan politik luar negeri bebas aktif sesuai amanah UUD 1945.
Selain itu, keterlibatan Indonesia juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme TNI/Polri. Khusus dalam misi PBB di Lebanon, selain mengirimkan pasukan darat, Indonesia juga bergabung dalam satuan Tugas Maritim (MTF) UNIFIL, dengan jumlah seluruh personel sekitar 1.400 orang.
Hal itu menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjaga dan memelihara perdamaian dunia berdasarkan kebijakan politik luar negeri bebas dan aktif, demikian Fikry. (Athaf/antara/arrahmah.com)