NEW DELHI (Arrahmah.com) – Angkatan Udara India menggunakan bom Spice-2000 buatan ‘Israel’ yang dilengkapi dengan koordinat GPS di kamp Jaish-e-Mohammed (JeM) utama yang diduga terletak di Balakot, Pakistan, dalam serangan udara 26 Februari lalu, Times of India melaporkan, dikutip Sputnik kemarin (3/3/2019), dari sumber militer anonim.
“Dengan sistem pencari navigasi mereka, bom Spice-2000 ditempatkan pada empat hingga enam sasaran yang dipilih dalam fasilitas JeM yang berjarak sekitar 50 hingga 60 km. Margin kesalahan kurang dari 3 meter,” kata sumber itu.
Sementara mengakui kesulitan dalam menentukan jumlah korban yang tepat yang dipertahankan oleh JeM, sumber tersebut mencatat bahwa bom telah menembus atap bangunan yang ditargetkan di kamp dan “membunuh semua orang di dalamnya dengan goncangan dan gelombang ledakan”.
Sumber outlet media lebih lanjut menambahkan bahwa kelompok penyerang udara telah menggunakan radar aperture sintetis resolusi tinggi pada jet, yang mampu memberikan pilot dengan rekonstruksi 2D dan 3D dari permukaan di bawah untuk memverifikasi apakah bom telah berhasil menabrak target yang ditandai dengan presisi yang diinginkan atau tidak.
Laporan Times of India ini datang setelah Menteri Keuangan India, Arun Jaitley, mengatakan bahwa pemerintah tidak akan mengungkapkan rincian serangan udara di kamp JeM yang diduga berlokasi di Balakot, meskipun ada seruan untuk melakukannya. Sebelumnya, Pakistan menyatakan bahwa serangan udara India pada 26 Februari telah mencapai lereng bukit yang kosong.
Operasi Angkatan Udara India, yang menyebabkan meningkatnya ketegangan antara New Delhi dan Islamabad, terjadi sebagai tanggapan atas serangan mematikan terhadap konvoi keamanan pada 14 Februari yang merenggut nyawa 44 polisi paramiliter, yang diklaim oleh kelompok Jaish-e-Mohammed (JeM).
India menegaskan bahwa Pakistan menyembunyikan gerilyawan, yang sedang melakukan serangan teroris terhadap personil India. Sementara itu, Islamabad membantah tuduhan ini. (Althaf/arrahmah.com)