WINA (Arrahmah.com) – India pada Rabu (27/10/2010) telah menandatangani konvensi liabilitas nuklir, sebuah langkah yang sejak dulu diincar Washington untuk membuka jalan bagi perusahaan AS untuk memasuki pasar sipil nuklir India.
Dengan hanya seminggu untuk pergi sebelum kunjungan pentingnya Presiden AS Barack Obama ke India, Badan Energi Atom Internasional mengatakan bahwa Duta Besar New Delhi untuk Austria dan untuk IAEA, Dinkar Khullar, menandatangani Konvensi Tambahan Kompensasi untuk Kerusakan Nuklir (CSC) pada sebuah seremoni singkat di markas badan pengawas PBB di Wina.
CSC ini merupakan upaya mendirikan rejim global legal yang sama untuk mengkompensasi korban dalam kecelakaan nuklir.
India berharap bahwa penandatanganan konvensi tersebut akan menghilangkan sejumlah kekhawatiran perusahaan-perusahaan AS mengenai hukum liabilitas nuklir milik New Delhi yang akan memberikan hak untuk mencari ganti rugi dari pemasok nuklir jika terjadi kecelakaan.
Dua tahun lalu, Amerika Serikat dan India menandatangani perjanjian untuk membuka jalan bagi kerjasama energi nuklir, sebuah langkah penting bagi dua negara demokrasi terbesar yang sempat menegang dalam Perang Dingin.
Obama berencana pada bulan November untuk melunasi janji kunjungan pertamanya ke India.
Pemerintahan Obama telah berjanji untuk membangun kemitraan global yang luas dengan India. Tetapi pada saat yang sama, beberapa pihak di New Delhi merasa khawatir dengan fokus awal Obama terhadap Cina dan Pakistan. (althaf/arrahmah.com)