SRINAGAR (Arrahmah.com) – New Delhi kembali memaksakan aturan ketat jam malam di Kashmir, seolah-olah ingin membekukan seluruh aktivitas di wilayah Himalaya itu.
Ribuan polisi dan tentara paramiliter India disebar di Srinagar dan sejumlah kota besar lainnya di lembah yang dihuni oleh mayoritas muslim tersebut.
Kebijakan ini ditujukan untuk mencegah meningkatnya aksi protes yang terus berlanjut seiring dengan masih ditahannya pemimpin pro-kemerdekaan, Syed Ali Gilani.
Kepolisian mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa (12/10/2010) yang menekankan perlunya untuk menjatuhkan sanksi dalam rangka ‘menegakkan hukum dan undang-undang’.
“Situasi saat ini masih harus terus berada di bawah kontrol,” dikutip dari pernyataan tersebut.
Sementara itu, warga menyatakan keberatan dengan kebijakan semena-mena itu. Mereka mengakui bahwa mereka harus menghadapi keterbatasan akses untuk memperoleh suplai pangan serta kebutuhan lainnya.
Beberapa organisasi hak asasi manusia, termasuk Amnesti Internasional, telah berulang kali meminta India untuk mengambil langkah cepat dalam melindungi dan menghargai hak-hak asasi warga Kashmir. (althaf/arrahmah.com)