KASHMIR (Arrahmah.com) – Para pejabat di Kashmir yang dikontrol India memberlakukan larangan keluar rumah yang ketat menjelang rapat umum pro-kemerdekaan oleh pejuang Muslim yang direncanakan akan berlangsung hari Senin (6/10).
Polisi menggunakan pengeras suara untuk mendesak warga agar tetap berada di dalam rumah. Para pejabat mengatakan ribuan tentara telah disebar di wilayah itu.
Hari Sabtu, para pejabat memberlakukan larangan berkumpul bagi lima orang atau lebih yang berlaku selama sebulan di wilayah itu.
Pemimpin pejuang muslim Yasin Malik hari Sabtu bersumpah akan meneruskan rencana rapat massal hari Senin, seraya mengatakan para pemrotes akan melanggar semua larangan demi suksesnya rencana itu.
Polisi menempatkan pemimpin pejuang Muslim lainnya (Syed Ali Geelani) dalam tahanan rumah menjelang demonstrasi yang direncanakan itu.
Kashmir terbagi antara Pakistan dan India, namun diklaim oleh kedua negara itu. Dalam bulan-bulan belakangan, wilayah itu mengalami protes pro-kemerdekaan paling besar sejak 1989. (Hanin Mazaya/voa/muslimdaily)