NEW DELHI (Arrahmah.com) – Militer India pada hari Senin (31/8/2020) menuduh Cina melakukan gerakan “provokatif” di perbatasan Himalaya yang diperebutkan dekat tempat 20 tentara India tewas dalam pertempuran di bulan Juni.
Pernyataan kementerian pertahanan mengatakan insiden itu terjadi di Ladakh timur pada Sabtu malam (29/8) tetapi tidak menunjukkan adanya bentrokan baru.
Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) “melakukan gerakan militer yang provokatif untuk mengubah status quo” di perbatasan, katanya.
Ia menambahkan kedua belah pihak mengadakan pembicaraan militer pada hari Senin (31/8).
Pada tanggal 15 Juni, pasukan dari kedua belah pihak bertempur satu lawan satu di mana 20 tentara India tewas. Cina juga mengakui adanya korban tetapi tidak memberikan jumlahnya.
New Delhi dan Beijing saling menyalahkan atas ketegangan perbatasan terbaru antara kedua pihak yang berperang di perbatasan pada tahun 1962 dan telah terlibat dalam bentrokan rutin sejak itu.
Militer Cina dan India telah mengerahkan puluhan ribu tentara ke wilayah itu sejak pertempuran Juni. Tetapi pembicaraan militer dan diplomatik mereka tentang meredakan ketegangan tampaknya menemui jalan buntu.
Pernyataan India mengatakan pasukan Cina “melanggar konsensus” untuk meredakan ketegangan di perbatasan.
“Pasukan India mendahului aktivitas PLA ini di tepi selatan Danau Pangong Tso, melakukan langkah-langkah untuk memperkuat posisi kami dan menggagalkan niat Cina untuk mengubah fakta di lapangan secara sepihak,” kata kementerian itu.
“Pertemuan tingkat komandan brigade sedang berlangsung di Chushul untuk menyelesaikan masalah.” (Althaf/arrahmah)