NEW DELHI (Arrahmah.com) – “India memiliki hak untuk memberi respon tegas terhadap setiap kemungkinan provokasi Pakistan di wilayah Kashmir yang disengketakan,” kata sumber Kementerian Luar Negeri India kepada Sputnik, Senin (8/4/2019).
Sumber tersebut menolak klaim Islamabad tentang dugaan untuk melancarkan serangan terhadap Pakistan akhir bulan ini dan menganggap Islamabad “tidak bertanggung jawab” dan “tidak masuk akal”, dengan mengatakan bahwa “satu-satunya tujuan dari pernyataan serupa adalah untuk memicu histeria perang di wilayah ini”.
“Trik publik ini sebenarnya adalah seruan bagi kelompok-kelompok teroris yang berbasis di Pakistan untuk melancarkan serangan baru di India,” lanjut sumber itu.
“Pakistan harusnya mengambil langkah-langkah yang dapat dipercaya terhadap organisasi-organisasi teroris yang beroperasi di wilayah-wilayah yang dikendalikan oleh Islamabad, alih-alih mencoba menyamarkan masalah utama kawasan Asia Selatan – terorisme lintas-perbatasan,” ungkap sang diplomat.
“Kami merekomendasikan bahwa Pakistan harus menggunakan saluran diplomatik dan militer yang ada untuk mengirimkan informasi intelijen mengenai kemungkinan serangan teroris terhadap kami,” tambah sumber itu.
Pernyataan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi, sehari sebelumnya (7/4) yang mengklaim pada bahwa ia memiliki “informasi intelijen yang dapat diandalkan terkait rencana serangan baru India terhadap Pakistan yang mungkin terjadi antara 16 dan 20 April”.
Menurut Qureshi, serangan yang direncanakan New Delhi bertujuan untuk “meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Pakistan”.
Dalam perkembangan terpisah pada Minggu (7/4), Wakil Komisaris Tinggi India dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Pakistan, yang memperingatkan India terhadap “segala kesalahan” tersebut.
Semua ini dilatarbelakangi oleh ketegangan yang sedang berlangsung antara India dan Pakistan terkait dugaan kamp-kamp di wilayah Pakistan yang New Delhi anggap sebagai rumah para gerilyawan yang bertanggung jawab atas serangan bom mobil 14 Februari di Pulwama, yang menewaskan sekitar 44 petugas kepolisian India di Kashmir.
Menuduh Pakistan tidak berbuat banyak untuk menghentikan para “teroris” beroperasi di wilayahnya, India melancarkan serangan udara ke wilayah yang dikuasai Pakistan di Kashmir pada 26 Februari, yang diikuti oleh pertempuran udara antara pesawat tempur kedua negara di atas Kashmir.
Pertempuran udara 27 Februari memperburuk ketegangan New Delhi-Islamabad, yang mengakibatkan berbagai baku tembak lintas-perbatasan dan beberapa pesawat tak berawak Pakistan yang diduga melanggar wilayah udara India. Serentetan drone ini diklaim jatuh oleh Angkatan Udara India. (Althaf/arrahmah.com)