WASHINGTON (Arrahmah.com) – Perdana Menteri India telah menyerukan hubungan ekonomi yang lebih erat dengan Amerika Serikat.
Manmohan Singh membuka empat hari kunjungan AS pada hari Senin (23/11) dengan pertemuan para pemimpin bisnis di Washington. Ia mengatakan bahwa pertemuan itu sangat penting untuk membangun hubungan antara kedua negara.
“Sebuah hubungan strategis yang tidak didukung oleh hubungan ekonomi yang kuat tidak akan mungkin dapat tercapai,” katanya pada malam menjelang pembicaraan dengan presiden AS Barack Obama.
Singh mendesak para pelaku bisnis untuk terus terlibat dalam mengubah India dari negara berpenghasilan rendah menjadi pasar yang di dalamnya hidup lebih dari satu miliar orang dengan daya beli yang terus bertambah.
“Kami memerlukan investasi besar dalam energi, transportasi dan infrastruktur perkotaan untuk dapat mendukung tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi,” Singh mengatakan kepada Kamar Dagang AS dan Dewan Bisnis AS-India saat makan siang.
Singh mengatakan dia dan Obama akan menandatangani kesepakatan mengenai keamanan energi, energi bersih dan perubahan iklim untuk memperdalam kerja sama didukung oleh hubungan ekonomi yang kuat.
Mengomentari kunjungan kenegaraan tersebut, Robert Gibbs, juru bicara Gedung Putih, mengatakan India terletak di wilayah yang sangat penting di dunia.
Amerika melihat India sebagai incaran yang empuk untuk dijadikan sebagai perpanjangan tangan dalam misinya melawan Taliban di Afghanistan dan Pakistan, sebagai penyeimbang pengaruh Cina di kawasan Asia, dan sebagai kunci penting perdagangan dunia dan kesepakatan perubahan iklim.
Tetapi beberapa pejabat New Delhi menilai bahwa Obama telah memberikan prioritas pada beberapa rival India, terutama dalam membiayai militer Pakistan untuk perang melawan Taliban di barat laut negara itu.
Berbicara kepada The Washington Post dan Newsweek menjelang kedatangannya, Singh berkomentar sangat penting bagi pasukan AS untuk tetap berada di Afghanistan dan menyerukan Obama untuk menekan Pakistan agar mengekang kebijakan negara seputar terorisme.
“Kami telah menjadi korban terorisme yang didana Pakistan selama hampir 25 tahun. Kami ingin Amerika Serikat menggunakan semua pengaruhnya terhadap Pakistan untuk menghentikan semua itu,” katanya dalam wawancara.
“Pakistan tidak memiliki ketakutan sedikitpun dari dari India. Sungguh merupakan tragedi saat Pakistan menggunakan teror sebagai instrumen kebijakan negara.”
Singh mengatakan dia berharap Obama akan melengkapi kesepakatan yang telah diperjuangkan oleh George Bush, mantan presiden AS, untuk mengakhiri dekade status pasar energi nuklir sipilnya.
Kongres AS sendiri telah menyetujui resolusi Singh dan menyerukan kerjasama yang lebih besar dengan India. (althaf/alj/arrahmah.com)