IDLIB (Arrahmah.com) – Sedikitnya 24 orang termasuk 16 warga sipil telah gugur, lebih dari 25 lainnya terluka setelah dua kendaraan bermuatan bom meledak di sebuah jalan yang sibuk di pusat kota Idlib, barat laut Suriah, ujar laporan kelompok pemantau pada Senin (18/2/2019).
Kedua ledakan dilaporkan terjadi di jalan Al-Qusoor. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berpusat di Inggris mengatakan ledakan itu menewaskan 24 orang, lansir Anadolu.
Enam belas warga sipil termasuk empat orang anak, di antara mereka yang tewas, sementara identitas korban lainnya masih belum jelas, ujar Rami Abdurrahman, direktur SOHR.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan pekerja bantuan membawa mayat dan menyelamatkan warga sipil yang terluka di tengah puing-puing yang terbakar.
Ledakan pertama terjadi pada sore hari dan ledakan berikutnya terjadi beberapa detik kemudian. Sementara ledakan pertama tidak menyebabkan kerusakan besar, yang kedua menyebabkan kematian sejumlah besar orang serta kerusakan berat.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman itu. Namun di masa lalu, pasukan rezim Asad pernah melakukan serangan serupa di wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah.
Pertahanan Sipil Suriah atau yang lebih dikenal dengan White Helmets mengatakan salah satu anggotanya terluka dalam serangan tersebut.
White Helmets yang tiba di lokasi kejadian mencatat bahwa ledakan kedua mengakibatkan banyak korban.
Provinsi Idlib masih dikuasai oleh pejuang Suriah, sebagian besar berada di bawah kendali Hai’ah Tahrir Syam (HTS). Wilayah ini termasuk dalam zona demiliterisasi yang disepakati di Sochi oleh Rusia dan Turki pada September lalu.
Menurut perjanjian tersebut, gencatan senjata di wilayah Idlib akan dipertahankan. Namun wilayah itu dilanda pemboman berat dalam beberapa bulan terakhir yang menewaskan dan melukai puluhan orang. (haninmazaya/arrahmah.com)