PAPUA (Arrahmah.com) – Petugas Kantor Imigrasi Kelas II Tembagapura, Timika, Papua menemukan sekitar seratusan tenaga kerja asing (TKA) ilegal dari China yang bekerja pada perusahaan tambang emas rakyat di wilayah Kabupaten Nabire. Mereka tidak melapor secara resmi kepada instansi terkait.
Kepala Kantor Imigrasi Tembagapura Jesaja Samuel Enock di Timika pada Senin (11/6/2018) mengungkapkan, dugaan adanya seratusan WN Tiongkok bekerja ilegal di perusahaan tambang emas rakyat di Kabupaten Nabire itu diketahui berdasarkan laporan dari masyarakat, terutama dewan adat setempat.
“Bukan puluhan orang saja, bisa sampai ratusan orang. Ini sudah berlangsung lama tanpa ada pengawasan,” ujar Samuel.
Samuel sendiri memimpin tim pengawasan orang asing Kantor Imigrasi Tembagapura yang terdiri atas lima personel mendatangi langsung empat lokasi tambang emas rakyat di Kabupaten Nabire sejak Jumat (8/6) dan menemukan sejumlah WN Tiongkok bekerja di lokasi itu.
Empat lokasi tambang emas rakyat di Kabupaten Nabire tersebut terletak di Kilometer 70, Kilometer 52, Kilometer 38 dan Kilometer 30 ruas Jalan Trans Nabire-Enarotali Paniai.
Lokasi itu berada dalam kawasan hutan rimba Papua di wilayah Kabupaten Nabire, perbatasan antara Lagari dengan lokasi air terjun.
“Kami harus jalan masuk lagi sekitar 30 meter ke arah gunung. Kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa terdapat lebih dari 10 lokasi tambang emas rakyat di Nabire yang juga mempekerjakan WN Tiongkok. Sampai sekarang kami baru bisa jangkau empat lokasi tambang emas rakyat,” ujarnya.
Sebanyak 13 TKA China tersebut telah dibawa ke Timika dari Nabire dengan penerbangan Garuda Indonesia pada Ahad (10/6) siang.
Rencananya delapan orang rekan mereka akan menyusul diterbangkan ke Timika pada Rabu (13/6).
Samuel menutukan, banyak diantara WN China yang bekerja pada empat lokasi tambang emas rakyat di Kabupaten Nabire itu kabur ke hutan-hutan saat tim penertiban orang asing Kantor Imigrasi Tembagapura mendatangi lokasi kerja mereka pada Jumat (8/6) dan Ahad (9/6).
“Lantaran banyak yang lari ke hutan, kami minta sponsornya untuk segera mendatangkan mereka,” tegas Samuel.
Sumber: Antara
(ameera/arrahmah.com)