NEW YORK (Arrahmah.id) — Seorang pria muslim imigran Suriah (21) dikabarkan membantu kepolisian Amerika Serikat dengan membekuk pelaku penembakan massal kereta bawah tanah di Brooklyn, New York, Amerika Serikat.
Imigran muslim tersebut bernama Zack Tahhan.
Pada saat kejadian, Tahhan sedang bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah toko dekat St. Marks Place dan First Avenue di Est Village Manhattan.
Dilaporkan, saat sedang bekerja, Tahhan melihat seorang pria berjalan di depan kamera yang menampilkan foto Frank James, pelaku penembakan kereta bawah tanah New York.
“Saya pikir, ‘Ya Tuhan, ini orangnya, kita harus menangkapnya’,” kata Tahhan menerangkan.
Setelah melihat James, Tahhan lantas segera menghubungi polisi yang sedang berada di lokasi terdekat.
“Dia sedang berjalan di jalan, saya melihat mobil polisi, saya berkata, ‘Yo, ini orangnya!’ Kami menangkapnya, terima kasih Tuhan,” ucapnya, seperti dikutip Al Arabiya.
Frank James kemudian ditangkap pada Rabu setelah kurang lebih 30 jam dari peristiwa mengenaskan di kereta bawah tanah tersebut.
Kejadian penembakan tersebut dilakukan Frank James pada Selasa 12 April 2022, melemparkan bom asap dan mengeluarkan tembakan di dalam salah satu gerbong kereta bawah tanah New York atau New York Subway yang sedang menuju ke Manhattan.
Kejadian tersebut kemudian mengakibatkan 23 orang terluka dan membuat kekhawatiran penumpang akan terjadinya penembakan yang secara tiba-tiba di kereta bawah tanah.
Setelah penangkapan James, Wali Kota Eric Adams melakukan konferensi pers untuk mengumumkan penangkapan pelaku penembakan kereta bawah tanah.
“Rekan-rekan saya di New York, kami mendapatkannya. Kami menangkapnya, Kami akan melindungi orang-orang di kota ini dan menangkap mereka yang percaya bahwa mereka dapat membawa teror ke warga New York setiap hari, “ ucapnya.
Atas aksinya tersebut, Frank James terancam hukuman seumur hidup jika terbukti melakukan serangan penembakan dan melakukan kekerasan di transportasi umum.
Menurut Departemen Kepolisian New York (NYPD), pelaku tercatat sudah sembilan kali ditangkap di New York dan tiga kali penangkapan di New Jersey. (hanoum/arrahmah.id)