SINAI (Arrahmah.com) – Polisi perbatasan Mesir menembak mati seorang imigran asal Eritrea pada Senin (29/3) setelah dirinya dilaporkan mencoba memasuki perbatasan Israel. Kematiannya menjadikan jumlah imigran yang dibunuh oleh polisi Mesir di tahun ini menjadi 12 orang.
Imigran yang dibunuh berumur 26 tahun, dua imigran lainnya mengalami luka-luka akibat tembakan polisi boneka Mesir dan sebelas imigran asal Afrika ditangkap termasuk dua orang perempuan dan seorang bayi berusia 2 tahun.
Kebanyakan imigran asal Afrika mencoba memasuki wilayah Palestina yang diduduki Israel dari Sinai. Mereka berusaha mendapatkan pekerjaan dan pengobatan di sana. Namun nasib mereka sungguh tragis, nyawa mereka melayang akibat ulah brutal polisi Mesir dan Israel, padahal para imigran tersebut tak membawa senjata. Israel terus menekan Mesir untuk menghentikan masuknya imigran gelap.
Sialnya, amnesti internasional tak menjatuhkan hukum apapun untuk Israel, mereka menyalahkan Mesir atas kematian para imigran dan mendesak negara tersebut untuk menghentikan aksinya. Mesir mendapat tekanan dari dua arah.
Polisi Mesir mengklaim, mereka hanya menembak saat para imigran berusaha melarikan diri dan tidak mematuhi perintah. (haninmazaya/imemc/arrahmah.com)