WASHINGTON (Arrahmah.com) – Dana Moneter Internasional (IMF) telah meng-ACC kucuran dana sebesar $ 1,2 miliar dolar untuk Pakistan pada hari Rabu (23/12) setelah melakukan peninjauan kinerja ekonomi negara tersebut.
“Tentu penting Pakistan memiliki dukungan penuh dari donor karena mereka telah mengalami guncangan perekonomian selama satu tahun,” ungkap Carline Atkinson, Direktur IMF untuk urusan eksternal.
Dewan eksekutif IMF bertemu di Washington hari Rabu untuk melakukan pembahasan mengenai bantuan putaran ketiganya ke Pakistan dan telah menyetujui pencairan tahap empat sebesar $ 1,2 milyar dolar.
Seorang pejabat Kedutaan Besar Pakistan di Washington mengatakan pada Dawn bahwa total keseluruhan bantuan dana itu akan disimpan dalam bentuk cadangan devisa nasional hari Jumat malam.
IMF mengharapkan Pakistan untuk mengurangi defisit fiskal menjadi 4,9 persen pada akhir tahun fiskal saat ini. Dana tersebut juga telah menetapkan target 1,5 persen untuk kuartal pertama, yang dimulai pada bulan Juli dan berakhir pada September 2009.
IMF juga menyimpulkan bahwa Pakistan masih ada dalam jalurnya untuk memenuhi target peningkatan pendapatan, total RS 1.380 miliar untuk tahun fiskal saat ini.
IMF juga diharapkan Pakistan untuk menutupi kerugian di sektor listrik, baik dengan menghilangkan sebab-sebab yang menyebabkan kerugian atau dengan menaikkan tarif listrik. Pada bulan Oktober, Pakistan menaikkan tarif listrik 4,4 persen, lebih kecil dari harapan IMF yang menginginkan dinaikkannya tarif listrik sebesar 6 persen.
Pemerintah juga menghapuskan subsidi pada berbagai sektor dalam rangka mempertahankan defisit anggaran hingga 4,8 persen dari PDB seperti yang disyaratkan oleh IMF di bawah perjanjian pinjaman.
Kucuran dana itu merupakan bagian dari kesepakatan di mana Pakistan akan menerima total dana sebesar $ 11.3 miliar dolar untuk mencegah krisis neraca pembayaran dan menopang cadangan perekonomian.
Pakistan awalnya menegosiasikan $ 7,6 milyar pinjaman dengan IMF pada November 2008 namun pinjaman tersebut kemudian meningkat menjadi $ 11.3 milyar pada bulan Juli 2009. Dana tersebut, sejauh ini telah mengucurkan lebih dari $ 5 miliar dolar.
IMF memberikan talangan pada Pakistan tahun 2008 untuk mencegah krisis neraca pembayaran, yang berpengaruh pada anggaran dan politik, telah melemahkan kepercayaan para investor untuk menanamkan investasinya di salah satu negeri muslim yang penting bagi AS dalam misi perang melawan terornya.
Tinjauan kinerja ekonomi ini muncul seiring dengan usaha pejabat Pakistan untuk menjaga aliran dana hasil kesepakatan sebanyak $ 11.3 miliar, dan IMF mengatakan bahwa dengan pencairan terbaru itu, maka total yang dibayarkan telah mencapai sekitar $ 6.54 miliar.
IMF mengatakan pada bulan November bahwa ekonomi Pakistan telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, meskipun tetap memperingatkan bahwa resiko dicatat bahwa risiko tetap. Para pejabat Pakistan mengatakan kekhawatiran IMF yang berpusat pada situasi keamanan negara, bersama dengan pengumpulan pajak miskin dan lambannya bantuan donor.
Selain bantuan IMF itu, Pakistan pun telah dijanjikan $ 5,7 miliar dolar dalam bentuk bantuan selama dua tahun. Jumlah uang yang cukup menggiurkan para penguasa Pakistan ini diungkapkan pada konferensi donor pada bulan April lalu, meskipun hanya sebagian kecil dari keseluruhan dana yang telah masuk ke kantong pemerintah Islamabad yang diklaim untuk melaksanakan reformasi. (althaf/dawn/arrahmah.com)