RIYADH (Arrahmah.id) Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada Senin (2/10/2022) bahwa sekitar 20 negara sebagian besar di Afrika akan memerlukan bantuan darurat untuk mengatasi krisis pangan global.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, berbicara pada sebuah konferensi di Arab Saudi dia menambahkan bahwa 141 juta orang di seluruh dunia Arab terkena rawan pangan.
IMF pada Jumat (30/10) menyetujui pinjaman pangan mendadak di bawah instrumen pembiayaan darurat yang ada untuk membantu negara-negara rentan mengatasi kekurangan pangan dan biaya tinggi dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.
Georgieva mengatakan bahwa 48 negara di seluruh dunia secara khusus akan terkena krisis pangan.
“Dari 48 negara, sekitar 10-20 kemungkinan akan meminta (bantuan darurat),” kata Georgieva, seraya menambahkan bahwa sebagian besar dari mereka berada di sub-Sahara, Afrika.
IMF akan terus bersuara untuk memerangi pembatasan perdagangan makanan untuk meredakan situasi dan berencana untuk mendanai “jendela kejutan pangan” menggunakan alokasi Hak Penarikan Khusus (SDR) tahun lalu.
Negara-negara di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya telah mengambil langkah untuk mendukung negara-negara yang memerangi inflasi tinggi dan kekurangan pangan yang diperparah oleh perkembangan geopolitik global dan meningkatnya risiko resesi global.
Georgieva mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara-negara Teluk berencana untuk membuat janji lebih lanjut segera, menyusul pengumuman Kelompok Koordinasi Arab baru-baru ini tentang dana awal $10 miliar untuk meringankan krisis pasokan pangan global.
IMF dan Arab Saudi menandatangani perjanjian pada Senin(2/10) untuk mendirikan kantor perwakilan regional IMF di Riyadh.
Memastikan stabilitas sosial melalui penyediaan bahan makanan pokok yang memadai merupakan prioritas bagi mereka terkena dampak langsung, kata Alice Gower, direktur geopolitik dan keamanan di Azure Strategy yang berbasis di London.
“Bahan pokok seperti gandum, beras dan lentil berisiko tidak dapat diakses oleh masyarakat miskin di seluruh wilayah,” katanya kepada Reuters. (zarahamala/arrahmah.id)