CIREBON (Arrahmah.com) – Ketua DPC Partai Nasdem Kabupaten Cirebon yang juga merupakan Ketua Dewan Kehormatan DPRD Kabupaten Cirebon, Sukaryadi dilaporkan ke Polisi karena postingan di akun media sosialnya yang dinilai melukai perasaan umat Islam.
Di akun Facebook-nya Sukaryadi menulis, “menjadi pemimpin jangan takut sama alloh, apalagi takut sama UU. Kalau sy dipercaya jadi Bupati Rakyat Segalanya Bagiku”.
Status yang diunggahnya pada Senin (3/7/2017) langsung menuai kecaman dari para netizen. Meski Sukaryadi telah menghapus statusnya, namun status itu sudah terlanjur viral.
“Kami sangat menyayangkan status tersebut dan (status itu) sangat menyinggung perasaan umat Islam dan meresahkan masyarakat Cirebon,” ujar Mustamid, salah seorang pengacara yang melaporkan Sukaryadi, usai membuat laporan ke Polres Cirebon, Kamin (6/7/2017), sebagaimana dilansir Teropong Senayan.
Mustamid menambahkan, pihaknya juga sangat menyayangkan status itu dibuat oleh Sukaryadi, yang notabene merupakan anggota dewan. Bahkan, Sukaryadi saat ini menjadi Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Cirebon.
Dia menjelaskan, pelaporan yang disampaikan kepada polisi terkait dugaan penodaan agama yang dilakukan Sukaryadi. Pihaknya pun menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut pada pihak penyidik kepolisian.
Mustamid mengatakan pihaknya akan menentukan langkah selanjutnya setelah ada hasil penyidikan oleh polisi terkait kasus tersebut. Pihaknya pun berencana mendatangi ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) dan PP Muhammadiyah di Jakarta.
”Kami akan sowan ke beliau-beliau ini,” tuturnya.
Menurut Mustamid, kasus tersebut harus menjadi perhatian dan pelajaran bagi semua pihak dalam menggunakan media sosial.
Dia menekankan, siapapun yang menggunakan medsos, maka harus hati-hati apalagi jika menuliskan status yang berbau penodaan agama.
”Ini sangat riskan,” tegas Mutamid.
Ustaz Andi Mulya, yang ikut mendampingi 11 pengacara itu mengaku, sebagai umat Islam, dirinya sangat tersinggung dengan tulisan itu. Apalagi, tulisan itu dibuat bukan oleh orang bodoh ataupun anak kecil yang bisa dimaklumi kesalahannya.
”Dia (Sukaryadi) kan anggota dewan, ketua BK, ketua partai, maka yang ditulisnya bukan sembarangan. Dia pasti mengerti karena dia orang pintar, bukan orang bodoh,” tandas Andi.
Andi pun menilai, ada indikasi unsur kesengajaan dalam tulisan yang dibuat Sukaryadi di akun Facebook. Karena itu, dia dan umat Islam lainnya meminta ada tindakan tegas dari kepolisian.
Andi menambahkan, dirinya masih percaya pada hukum yang berlaku di negara ini. Namun, dia menegaskan, jika ternyata nanti tidak ada penyelesaian secara hukum, maka jangan menyalahkan umat Islam bila ada yang bertindak sendiri-sendiri.
(ameera/arrahmah.com)