KUNDUZ (Arrahmah.com) – Ribuan Mujahidin Imarah Islam (Taliban) menyerang pasukan Afghanistan di provinsi utara Kunduz dalam upaya merebut kendali atas ibukota provinsi dan distrik di sekitarnya. Para pejabat Afghanistan mengatakan bahwa beberapa wilayah Kunduz saat ini di bawah kendali Mujahidin. Demikian Muqawamah melansir dari LWJ, Senin (27/4/2015).
Pajhwok Afghanistan News juga melaporkan, Mujahidin Taliban menyerang distrik Imam Sahib, Aliabad, dan Qalai Zal serta daerah di kota Kunduz selama akhir pekan. Kepala dewan provinsi Kunduz mengklaim bahwa, “Sekitar 2.000 gerilyawan bersenjata berat menyerang pusat distrik di Imam Sahib, dan 500 personel keamanan Afghanistan yang terlibat pertempuran di distrik telah kalah.”
Gubernur Kunduz mengakui bahwa Mujahidin Taliban telah menguasai beberapa daerah dan bahwa pasukan keamanan telah meninggalkan setidaknya tiga pos pertahanan. “Mujahidin Taliban telah melancarakan ofensif dengan Mujahidin dari provinsi Afghanistan lainnya,” lanjutnya.
Di lain pihak, Pasukan keamanan rezim mengklaim telah memukul mundur serangan Taliban di distrik Qalai Zal. Tetapi pertempuran sedang berlangsung di Imam Sahib, Aliabad, dan daerah Gor Tepa di kota Kunduz, ujarnya.
Kepala dewan provinsi memperkirakan bahwa lebih dari 65 persen dari provinsi Kunduz berada di bawah kendali Imarah Islam Taliban.
Menurut situs resmi Imarah Islam Taliban, Voice of Jihad. “Mujahidin berhasil merebut sebanyak 21 pos tempur dan menyita 6 tank termasuk 2 kendaraan penuh dengan senjata dan amunisi tank di perbatasan kota Kunduz.”
Voice of Jihad juga melaporkan bahwa “puluhan tentara, polisi dan milisi Arbaki tewas atau terluka termasuk perwira dan komandan peringkat tinggi. Selain itu Mujahidin juga berhasil menawan 55 personel keamanan, sebagian besar milisi Arbaki.” Namun para pejabat Afghanistan mengklaim hanya 16 personel keamanan tewas atau terluka selama pertempuran.
Kiprah Taliban
Serangan Kunduz merupakan serangan besar pertama oleh Mujahidin Taliban di bawah kampanye musim semi yang baru diumumkan, yang dijuluki “Operasi Azm”(tekad atau penentuan). Taliban mengatakan bahwa personil keamanan Afghanistan akan menjadi target utama dalam serangan tahun ini, sementara AS dan pasukan Koalisi telah menarik mundur sebagian besar personel tempur mereka. Masih tersisa sekitar 10.000 personel AS dan beberapa ribu tentara NATO yang masih di negara itu.
Pertempuran di Kunduz ini didahului oleh serangan besar Taliban di distrik Chahar Darah dan Dashti Archi pada Oktober tahun lalu. Taliban berhasil menguasai kedua distrik tersebut.
Pada 2009, Taliban dan Gerakan Islam Uzbekistan, yang telah diintegrasikan ke dalam struktur komando Taliban di Afghanistan utara, mulai menggoyahkan provinsi-provinsi utara dan menguasai beberapa distrik di Kunduz. Selain itu, kelompok jihad membuat terobosan besar di provinsi lain, dan bahkan mendirikan kamp pelatihan di provinsi Samangan dan Sari Pul.
Taliban telah tumbuh semakin kuat di utara selama beberapa bulan terakhir. Selain merebut dua distrik di Kunduz, Taliban menyerbu sebuah distrik di provinsi Jawzjan pada bulan Desember 2014. Pada bulan yang sama Taliban mempublikasikan salah satu kamp pelatihan di provinsi utara Faryab.
Semoga operasi musim semi kali ini akan berhasil seperti operasi sebelumnya. Insyaa Allah. (adibahasan/arrahmah.com)