KABUL (Arrahmah.id) – Imarah Islam Afghanistan mengatakan pada Senin (18/3/2024) bahwa Pakistan melakukan dua serangan udara di wilayahnya, menewaskan lima wanita dan tiga anak-anak, dan pasukan keamanannya meluncurkan senjata berat ke arah militer Pakistan sebagai pembalasan, lapor Reuters.
Serangan-serangan tersebut terjadi ketika dua negara yang bertetangga saling menyalahkan siapa yang bertanggung jawab atas serentetan serangan militan baru-baru ini di Pakistan. Pakistan mengatakan bahwa serangan-serangan tersebut dilancarkan dari wilayah Afghanistan, dan Imarah Islam Afghanistan menyangkalnya.
“Imarah Islam Afghanistan tidak mengizinkan siapa pun untuk mengganggu keamanan dengan menggunakan wilayah Afghanistan,” kata Zabiullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam dalam sebuah pernyataan. Serangan-serangan tersebut menewaskan lima wanita dan tiga anak-anak di provinsi-provinsi perbatasan timur Khost dan Paktika, tambahnya.
Dalam pernyataan lain, kementerian pertahanan Imarah Islam mengatakan bahwa mereka telah menargetkan pasukan Pakistan di perbatasan sebagai tanggapan atas serangan udara tersebut.
Tentara Pakistan dan Kementerian Luar Negeri Pakistan tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar mengenai serangan-serangan tersebut, yang terjadi setelah para militan tak dikenal menyerang sebuah pos militer di Pakistan pada Sabtu, menewaskan tujuh petugas keamanan.
Meskipun tidak segera jelas apa yang mendorong serangan itu, pemerintah dan pejabat keamanan Pakistan mengatakan serangan semacam itu telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, banyak di antaranya diklaim oleh Taliban Pakistan (TTP) dan diluncurkan dari tanah Afghanistan.
Sumber militer dan Kementerian Luar Negeri Pakistan mengonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa serangan udara dilakukan di dalam wilayah Afghanistan, menyebutnya sebagai serangan pembalasan karena “kegiatan teroris yang disponsori dan dilakukan dari seberang perbatasan”.
Ini adalah pertama kalinya sejak April 2022 Pakistan melakukan serangan udara di dalam wilayah Afghanistan.
Insiden ini terjadi dua hari setelah serangan bunuh diri yang menargetkan pos pemeriksaan militer di distrik Waziristan Utara Pakistan di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang berbatasan dengan Afghanistan.
Tujuh personil keamanan Pakistan tewas dalam serangan yang diklaim oleh kelompok yang baru saja dibentuk, Jaish-e-Fursan-e-Muhammad, yang dipimpin oleh Hafiz Gul Bahadur.
Imarah Islam menyatakan siap untuk menanggapi tindakan agresif
Inilah yang dikatakan Imarah Islam dalam sebuah pernyataan pagi ini:
“Pagi ini, pesawat-pesawat pengintai dan jet-jet tempur Pakistan sekali lagi memasuki wilayah Afghanistan dalam sebuah aksi agresif, dan mengebom rumah-rumah warga sipil di distrik Burmal dan Khost Sepera di Paktika. Menanggapi agresi ini, pasukan perbatasan Imarah Islam Afghanistan menargetkan pusat-pusat militer Pakistan di sepanjang garis fiktif dengan senjata berat.”
“Pasukan pertahanan dan keamanan negara ini siap untuk menanggapi setiap tindakan agresif dan akan mempertahankan integritas teritorial mereka dalam situasi apa pun.” (haninmazaya/arrahmah.id)